SUMENEP, koranmadura.com – Keadaan dua korban gempa asal Desa Prambanan, Kecamatan Gayam, Pulau Sapudi, yang dirawat di RSUD dr. H. Moh. Anwar Sumenep, Madura, Jawa Timur, Rahmani dan Nasiyah sudah mulai membaik.
Kedua korban tersebut dirujuk dari Puskesmas Gayam ke rumah sakit mililk Pemkab Sumenep sejak Sabtu lalu, 13 Agustus 2018. Keduanya mengalami patah tulang akibat tertimpa reruntuhan bangunan saat terjadi gempa beberapa waktu lalu.
Direktur RSUD dr. H. Moh. Anwar, Fitril Akbar mengungkapkan, setelah beberapa hari dirawat, kedua korban tersebut kondisinya perlahan-lahan sudah mulai membaik.
“Keadaan kedua korban ini sudah membaik. Bahkan dalam satu dua hari ke depan, dua korban ini sudah bisa pulang ke kampung halamannya,” ungkap dr. Fitril.
Meski begitu, sambungnya, untuk memastikan perkembangan kondisinya, kedua korban masih harus kembali ke rumah sakit untuk dikontrol. Mungkin setiap beberapa minggu sekali.
“Meski telah bisa pulang, kedua korban tetap harus menjalani perawatan lanjutan. Kalau patah tulang itu, biasanya selama enam sampai delapan minggu, bahkan dua belas minggu, harus tetap menjalani perawatan,” ungkap dia, menjelaskan.
Sebelumnya, Bupati Sumenep, A. Busyro Karim memastikan seluruh biaya perawatan korban gempa ditanggung pemerintah. Di antaranya menggunakan BPJS. Hal tersebut disampaikan Bupati saat menjenguk kedua korban di rumah sakit kemarin, 16 Oktober 2018. (FATHOL ALIF/ROS/DIK)