KORANMADURA.com – Media sosial seperti Facebook banyak digunakan oleh seseorang untuk menulis status. Ada yang berstatus galau, ada juga yang sedang bahagia. Namun, sadarkah anda bahwa posting status di Facebook juga bisa diprediksi, apakah pengguna dalam keadaan baik atau sedang deperesi.
Seperti yang dikutip dari NBC News, para peneliti ternyata menemukan beberapa kata-kata yang menandakan bahwa mereka terdiagnosis depresi.
Salah satu peneliti dari University of Pennsylvania, Johannes Eichstadedt mengatakan bahwa orang-orang yang mengalami depresi lebih banyak menggunakan kata ‘saya’. Menurut Johannes, kata tersebut mencerminkan kesedihan, kesepian, atau permusuhan.
“Kami mengamati bahwa pengguna yang pada akhirnya memiliki depresi menggunakan lebih banyak kata ganti orang pertama tunggal, menunjukkan keasyikan dengan diri sendiri,” ujarnya.
Hal itu terungkap saat Tim peneliti Johannes melakukan survey pada 683 orang pada pasien di ruang gawat darurat untuk melihat laman Facebook mereka, dan sebanyak 114 memiliki kondisi depresi dalam catatan medis mereka.
Hasilnya adalah kata-kata seperti air mata, menangis, sakit, rindu, benci dan ‘ugh’, lebih umum di posting oleh para pasien yang memiliki track record depresi.
Selain Facebook, kelompok peneliti lain melaporkan pada tahun 2017, pengguna Instagram yang mengalami depresi cenderung mem-posting gambar dan foto dengan tema hitam-putih.
“Pengembang dan pembuat kebijakan aplikasi hendaknya perlu mengatasi tantangan mengenai penerapan algoritma tertentu yang mampu mendeteksi postingan media sosial yang kiranya memicu depresi sehingga mereka bisa mendapatkan perawatan,” pungkasnya.
Seperti diketahui bahwa kini, kasus bunuh diri akibat depresi masih sering dijumpai di beberapa daerah. Oleh sebab itu, ada baiknya untuk lebih peka terhadap mereka yang terdeteksi mengalami depresi agar mendapatkan penanganan lanjutan. (DETIK.com/SOE/DIK)