JAKARTA, koranmadura.com – Teka teki mengenai pembeli lukisan Banksy senilai Rp 20 miliar akhirnya terkuak. Meski Balai Lelang Sotheby London tidak menyebutkan nama asli sang kolektor, namun diketahui pembelinya adalah seorang perempuan berasal dari Eropa.
“Dia adalah kolektor Eropa perempuan dan merupakan klien lama Sotheby. Ia berkomitmen tetap melanjutkan pembelian sesuai dengan harga sama yang telah disepakati saat malam hari,” tulis Sotheby seperti dilansir detikHOT dari akun resminya, Jumat (12/10).
Dilansir dari CNN, ketika harga lukisan Rp 20 miliar didapatkan dan karyanya hancur sendiri oleh mesin yang berada di dalam kanvas, kolektor yang membeli langsung terkejut.
“Ketika palu turun dan karya seninya hancur setengah, saya pada awalnya terkejut tapi lambat laun saya mulai menyadari bahwa saya berada dalam sejarah seni saya sendiri,” ujar pihak Sotheby menirukan perkataan kolektor yang membeli.
Lukisan ‘Girl with Balloon’ yang kini berganti nama menjadi ‘Love is in the Bin’ merupakan karya tak terduga di tengah sejarah dunia seni instan. “Menjadikannya karya yang pertama kali ada dalam sebuah balai lelang,” ujar Sotheby.
Menurut Kepala Seni Kontemporer Sotheby Alex Branczik, Banksy tidak menghancurkan sebuah karya seni dalam pelelangan tapi ia menciptakannya. “Banksy membuat sejarah baru,” tuturnya.
Banksy yang selama 20 tahun menyembunyikan identitasnya di hadapan publik kemungkinan besar berada di dalam ruangan saat penjualan. Ia mungkin saja mengawasi seluruh kinerja lelang apalagi saat lukisannya langsung hancur setengah.
Dalam rekaman CCTV terekam ada seorang pria paruh baya mengenakan kacamata hitam tebal dan memfilmkan momen ketika gambar tersebut hancur. Tak lama setelah itu, seorang pria terlihat sedang dikawal keluar ruangan.
(detik.com/vem)