SUMENEP, koranmadura.com – Sejak Direktur PT Sumekar M Rasul Junaidy mengundurkan diri karena mendaftar sebagai Calon Legislatif (Caleg) di Pemilihan Umum (Pemilu) 2019, hingga saat ini salah satu BUMD milik Pemkab ini tak kunjung. terisi. Sehingga posisi direktur saat ini terkesan dibiarkan kosong.
Menanggapi hal itu Bupati Sumenep, A Busyro Karim mengatakan kekosongan itu belum terisi karena masih dalam proses. Sebab, kekosongan Direktur tidak serta merta diisi dengan cara penunjukan. “Masih diproses, nanti akan diisi dengan sistem seleksi,” katanya kepada media di Kantor DPRD Sumenep.
Bupati dua periode itu mengatakan jika tidak ada kendala seleksi akan dilakukan dalam waktu dekat ini. “Pekan depan seleksi akan dilakukan. Proses penentuan Direktur ini ditentukan secara terbuka. Tentunya, sesuai dengan mekanisme dan syarat yang sudah ditentukan,” jelasnya.
Mantan Ketua DPRD Sumenep dua Periode itu mengatakan salah satu persyaratan yang harus dipenuhi bagi peserta, salah satunya harus lulus strata satu (S1) dan punya pengalaman dibidangnya. Namun, dia tidak menjelaskan secara detil. “Termasuk, sarjana dan punya pengalaman memimpin perusahaan,” ujarnya datar.
Dia menegaskan, bisa saja nanti proses menuju seleksi harus juga dikonsulkan. Misalnya, dengan pakar hukum dan lainnya. “Itu biasanya yang bikin lama,” ucapnya.
PT Sumekar merupakan salah satu badan usaha milik daerah (BUMD) yang bergerak dibidang transportasi laut.
Anggota komisi II DPRD Sumenep Akis Jazuli meminta seleksi dengan cara transparan. Sehingga, outputnya bisa maksimal. “Kami harap dilakukan secara profesional dan transparan kepada publik. Supaya bisa menghasilkan pemimpin baik,” katanya.
Politisi Nasdem ini meminta seleksi tidak hanya sekadar formalitas belaka, misalnya masih ada titipan atau apalah. “Betul-betul di publish hasilnya, agar bisa menghasilkan pemimpin yang bagus dan bisa memajukan perusahaan,” tukasnya. (JUNAIDI/SOE/VEM)