KORANMADURA.com – Pasca gempabumi magnitudo 6 mengguncang Situbondo dan Sumenep, Madura Jawa Timur, beredar pesan berantai (broadcast) berisi prediksi gempa susulan di berbagai wilayah. Pesan itu pun dengan cepat menyebar melalui media sosial Facebook dan grub-grub WhatsApp. Bagaimana menurut BMKG?
BMKG menegaskan bahwa broadcast itu dipastikan hoaks alias tidak benar. BMKG merespon saat ada namanya dicatut dalam pesan berantasi tersebut. Pesan berantai itu menyebut ada potensi gempa susulan M 7,5 tanpa menyebut lokasinya.
Oleh karena itu, dengan cepat BMKG menyatakan tidak pernah mengeluarkan pernyataan tersebut.
“#BMKG tidak pernah mengeluarkan pernyataan untuk keluar rumah di jam sekian-sekian karena akan ada gempa susulan dengan sekian magnitude. Sudah jelas itu #Hoax,” tulis BMKG di Twitter, Jumat 12 Oktober 2018.
Bahkan ada juga pesan berantai tersebar bahwa malam ini diprediksi bakal terjadi gempa susulan. Dalam pesan itu, gempa susulan bakal bermagnitudo 8,4 di Madura dengan kedalaman 13 cm dan berpotensi tsunami. Gempa itu disebut bakal mengakibatkan guncangan dashyat dan semburan air hangat.
BMKG menyebut pesan berantai itu juga hoaks. Oleh karena itu, BMKG mengimbau kepada warga agar mencermati pesan-pesan yang beredar seperti ini.
“Jika mendapatkan pesan seperti ini atau sejenisnya, baca pelan-pelan dan dihayati. Eh, waittt… Kedalaman: 13 CM??? Ini kedalaman gempa yang akan terjadi atau letupan mercon yang dikubur di tanah? 😱 . Jelas dipastikan ini #Hoax. Tidak ada prediksi gempa sampai sedetail itu,” ungkap BMKG di Twitter. (detik.com/SOE/VEM)