SUMENEP, koranmadura.com – Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Sumenep, Madura, Jawa Timur, kembali mengepung kampus Universitas Wiraraja (Unija), Senin, 8 Oktober 2018.
Puluhan mahasiswa ini menggelar aksinya di depan pintu masuk kampus. Seperti aksi sebelumnya, mereka menunutut pimpinan kampus untuk “mengadili” salah seorang oknum dosen yang diduga telah melakukan tindakan kurang menyenangkan terhadap PMII.
Baca: Mahasiswa Tuding Oknum Dosen Unija Lecehkan Organisasi Kemahasiswaan
Tindakan kurang menyenangkan dimaksud karena yang bersangkutan mengatakan kepada salah seorang kader PMII yang menjadi mahasiswi di perguruan tinggi itu, bahwa PMII “doyan” terhadap uang.
“Untuk itu kami minta kepada yang bersangkutan agar meminta maaf kepada seluruh kader PMII se-Indonesia. Di samping itu, kami juga mendesak pihak kampus memberikan sanksi tegas berupa pemecatan kepada oknum dosen yang dimaksud,” tegas koordinator aksi, Adi Putra.
Rektor Unija, Sjaifurrahman mengaku prihatin dengan persoalan yang terjadi. Seharusnya persoalan ini bisa diselesaikan di internal kampus. Karena di Unija ada perangkat untuk menyelesaikannya.
“Di Unija ini ada Komdis, ada dewan kehormatan. Di kampus ini juga ada kode etik mahasiswa, ada tata tertib kehidupan kampus. Termasuk cara menyampaikan pendapat. Semua telah diatur,” kata dia.
Seharusnya persoalan tersebut diselesaikan melalui Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM). “Cuma selama ini dari mahasiswa kami tidak ada pengaduan. Sehingga dewan kehormatan belum bekerja,” tambahnya.
Meski begitu, sambung dia pihak kampus sudah melakukan penyelidikan. Bahkan telah dibentuk tim investigasi yang dipimpin oleh Pembantu Rektor III dan Dekan Fakultas Hukum. “Hasilnya tidak ada yang menyatakan mendengar kata-kata pelecehan itu,” ungkap dia. (FATHOL ALIF/SOE/DIK)