SUMENEP, koranmadura.com – Usai membuka Festival Keraton dan Masyarakat Adat se-Asean (FKMA) ke V tahun 2018 di Sumenep, Madura, Jawa Timur, Minggu, 28 Oktober 2018, Presiden Jokowi bersama Iriana berkesampatan menaiki kereta kencana menju Keraton Sumenep yang saat ini jadi Rumah Dinas Bupati.
Bersama Bupati Sumenep A Busyro Karim dan istri Nurfitriana Busyro, Jokowi tampak seperti pemimpin raja masa lalu. Dengan mengenakan pakaian adat ala keraton, Jokowi menyapa warga sembari melempar senyum.
Namun, selama perjalanan, tiba-tiba dikerumunan orang-orang, ada warga yang berteriak, ”Pak Jokowi Dua Periode,”.
Sebelumnya, Jokowi membuka FKMA di depan Masjid Agung Sumenep. Pembukaan itu ditandai dengan pemukulan gong. Dalam sambutannya, Jokowi mengajak masyarakat untuk mempertahankan kesatuan NKRI.
”Pada hari yang bersejarah ini, hari sumpah pemuda saya mengajak bagi kita semuanya, untuk menjaga, terus merawat, terus memelihara, rasa persatuan kita, rasa persaudaraan kita, dan kerukunan diantara kita. Karena aset terbesar bangsa ini adalah, persatuan, kerukunan, dan persaudaraan,” katanya.
Pada forum FKMA ini, Jokowi mengatakan bahwa terlihat jelas ada ragam perbedaan adat istiadat, suku, agama, bahasa, dan juga tradisi. Perbedaan itu menurut Jokowi merupakan anugerah tersebesar yang diberikan oleh Allah SWT. kepada bangsa Indonesia.
”Ini akan menjadi sebuah potensi dan kekuatan, apabila kita bersatu, apabila kita rukun, karena jangan sampai nanti Indonesia maju dengan teknologi tapi mundur dalam kepercayaan, mundur dalam peradaban,” tegasnya.
Pada akhir sambutannya di FKMA, Jokowi menekankan kemajuan bangsa Indonesai harus berakar kuat pada kearifan lokal nusantara. Untuk itu, persatuan dan kesatuan, serta nilai persaudaraan harus tetap dijaga sebagai kekayaan peradaban bangsa. (SOE/VEM)