SAMPANG, koranmadur.com – Sistem pendaftaran Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) 2018 yang disajikan melalui sistem online dinilai bermasalah oleh guru honorer K2 Sampang, Madura, Jawa Timur. Atas dasar itulah, mereka berencana mendatangi langsung kantor Badan Kepegawaian Negara (BKN) di Jakarta.
Hal itu disampaikan usai mereka mendatangi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) setempat untuk menyampaikan keluhannya, Senin, 8 Oktober 2018. Salah satu problem yang dihadapi puluhan K2 di Sampang, yaitu belum bisa mencetak hasil salinan nomor pendaftarannya meski semua persyaratan sudah dipenuhi.
“Cuma ingin meluruskan, bahwa ada 194 honorer K2 yang sudah tercover dan sudah bisa mencetak salinan dari nomor pesertanya. Padahal teman-teman K2 yang ada di sini adalah pendaftar yang juga memenuhi persyaratan tapi tidak tercover di data 194 K2. Bahkan kami tidak bisa mencetak salinan nomor peserta. Dan kami bukan mau menyalahkan BKPSDM maupun Disdik Sampang, tapi ini persoalan sistem di pusat,” ujar Syaiful Al Hanun, salah satu guru SD honorer K2 di wilayah Kecamatan Pengaren.
Oleh sebab itulah, guru honorer K2 yang sudah beraudiensi dengan para wakil rakyat berinisiatif untuk memperjuangkan nasibnya hingga ke Jakarta.
“Secepatnya perwakilan kami akan ke Jakarta, karena pendaftaran CPNS 2018 berakhir pada Senin, 15 Oktober mendatang. Karena K2 yang hadir saat ini perwakilan di 14 Kecamatan,” tuturnya.
Sementara Ketua Komisi I DPRD Sampang, Aulia Rahman mengatakan, kedatangan puluhan guru honorer K2 ke kantornya untuk menyampaikan keluhan terkait belum terakomodirnya di catatan data 194 K2. Padahal mereka sudah masuk sebagai pendaftar yang memenuhi persyaratan.
Namun, meski telah mendatangkan dua instansi yakni pihak BKPSDM dan Disdik setempat, persoalan tersebut belum menemukan penyelesaian.
“Kami sudah duduk bareng, tapi dari pihak BKPSDM dan Disdik tampaknya hanya saling lempar saja. Jadi kami menilai, adanya persoalan ini merupakan kesemrawutan dari BKN. Makanya, kami secepatnya akan berkoordinasi dengan BKN serta panselnas terkait dengan masalh ini,” kata Aulia
Jika tidak ada aral melintang, kata Aulia, dalam minggu akan ke BKN. “Paling minggu ini kami berangkat bersama Disdik dan BKPSDM untuk meluruskan persoalan ini. Karena dari daerahlah yang dapat memberikan informasi kepada BKN,” ujarnya.
Aulia pun sedikit memberikan warning bagi BKN. Menurut Aulia, kadang-kadang BKN hanya memberikan kebijakan tanpa melihat realita di bawah. “Kami berharap dan mohon dukungannya agar teman-teman K2 ini bisa ikut serta dalam proses rekrutmen CPNS dan diterima,” tegasnya.
Untuk diketahui, sebelumnya K2 ini telah mendatangi kantor Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) dan Ruang kerja Sekda Sampang, Jumat, 5 Oktober kemarin. Mereka meminta kejelasan kepada pemangku kebijakan setempat untuk menyelesaikan persoalan tersebut. (MUHLIS/SOE/DIK)