PAMEKASAN, koranmadura.com – Massa unjuk rasa Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) melakukan aksi “Sweeping” ke Rumah Dinas dan Kantor Bupati Pamekasan, Baddut Tamam, Kamis, 18 Oktober 2018.
Pantauan, sebelum melakukan sweeping, para pengunjuk rasa ini semula melakukan orasi di depan pintu gerbang sisi barat rumdin, Jl. Swatantra. Setelah tak kunjung ditemui, massa aksi berubah menerobos barisan pengamanan, sehingga diwarnai aksi saling dorong.
Tensi massa yang sudah meninggi itu bisa diredam setelah terjadi negosiasi massa dan polisi, yang hasilnya perwakilan diperbolehkan masuk ke rumdin menemui Bupati Baddut Tamam.
Setelah massa aksi tiba di rumdin bupati Jl. Pomong Praja nomor 1 itu, mereka tidak mendapat orang nomor satu di Pamekasan tersebut. Petugas jaga yang ditanya juga tidak mengetahui keberadaannya.
“Kami sangat kecewa, ternyata setelah kami cari Bapak Bupati tidak ada di rumah dinasnya, termasuk staf bupati juga tidak ada. Sekarang kita cari di Kantor Bupati, mungkin ada di sana,” kata Koordinator aksi, Indrax.
Akhirnya, perwakilan massa aksi bergerak ke Kantor Bupati di Jl. Kabupaten, yang posisinya berada di seberang jalan rumdin tersebut. Lagi-lagi massa akhir tidak bertemu dengan Bupati.
Saat massa aksi mencari keberadaan Bupati ke ruangan kerjanya di lantai 2 kantor Bupati Pamekasan, datang Penjabat (Pj) Sekda Pamekasan, Muhammad Alwi, menemui 10 perwakilan massa aksi.
Dalam kesempatan tersebut Pj Sekda Alwi menyampaikan bahwa Bupati sedang tidak berada di Pamekasan, sehingga massa aksi diminta untuk mengagendakan ulang penyampaian aspirinnya.
“Kami ingin memberikan aspirasi pada Bupati terkait sejumlah carut marutnya lelang hingga pelaksanaan proyek infrastruktur di Pamekasan, agar di kemimpinan baru Bupati ini bisa ditertibkan,” kata Indrax.
Setelah mendapat penjelasan dari Pj Sekda Pamekasan, massa aksi membubarkan diri dengan kekecewaan karena belum bisa bisa menyampaikan aspirasinya langsung kepada Bupati Pamekasan (ALI SYAHRONI/SOE/DIK)