SUMENEP, koranmadura.com – Hingga awal Oktober 2018 sejumlah petani tembakau di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, belum melakukan panen raya.
Berdasarkan data Dinas Dinas Pertanian Tanaman Pangan Holtikurltura dan Perkebunan (Dispertahortbun) masih tersisa sekitar 10 persen dari total realisasi tanam 13 ribu hektar lebih tembakau yang belum di panen.
“Sekitar 10 persen yang belum panen. Sisa tanaman tembakau itu dipastikan tetap terserap di sejumlah gudang pembelian tembakau,” kata Kepala Bidang Perkebunan Dispertahortbun Sumenep, Abdul Hamid.
Menurutnya, tembakau yang belum dipanen karena masa tajamnya lebih lambat daripada petani lain. Petani lain melakukan pekan raya sejak Juni 2018 lalu. “Hasil pantauan paling lambat akhir bulan ini sudah panen semua,” ucapnya.
Kendati begitu, Hamid belum bisa memastikan harga tembakau rajangan tetap tinggi seperti milik petani lain. Karena gudang tentunya mengacu pada kualitas tembakau yang dihasilkan petani.
“Cuma kami berharap diakhir masa panen nanti harga tembakau tidak mengalami penurunan atau tetap dikisaran Rp 30 ribu hingga Rp 53 ribu per kg,” tegasnya. (JUNAIDI/ROS/DIK)