SAMPANG, koranmadura.com – Baru-baru ini, masyarakat Sampang, Madura, Jawa Timur, diresahkan dengan munculnya bau menyengat yang diduga dari zat belerang. Bau tersebut hanya muncul saat malam hari.
Nuri, salah seorang warga Jalan merak, Kelurahan Gunung Sekar, Kecamatan Sampang, menyatakan bau tersebut hanya muncul saat malam hari. Bau yang mirip dengan belerang tersebut membuat organ pernapasan terganggu, khususnya pada balita.
“Kasian anak saya mas. Kalau malam batuk dan nafasnya tersendat. Baunya sangat menyengat di Jalan Merak. Mau buka pintu rumah, nanti banyak nyamuknya, ditutup malah baunya menyengat,” keluhnya, Senin, 29 Oktober 2018.
Menanggapi hal itu, Kepala Bidang (Kabid) Penataan Pengendalian Lingkungan Hidup (PPLH) DLH Sampang, Zainullah membenarkan perihal tersebut. Bahkan pihaknya mengaku juga menerima laporan serupa dari masyarakat. Namun laporan tersebut berasal dari warga Kelurahan Banyuanyar.
“Informasi dari masyarakat baunya seperti belerang, tapi kami hanya menerima di daerah Kelurahan Banyuanyar saja. Tapi kami belum bisa memastikan titik sumber bau menyengat itu berasal termasuk jenis zat yang terkandung dalam udara itu karena kami sendiri masih menunggu hasil uji lab,” tuturnya.
Sejauh ini, pihaknya mengirim sample udara pada Kamis kemarin, 25 Oktober 2018 untuk dilakukan uji laboratorium guna mengetahui kadar dan kadungan zat yang terdapat dalam udara tersebut. Untuk sementara ini berdasarkan laporan masyarakat, bau menyengat tersebut berasal dari aktivitas perusahaan migas HCML.
“Memang ada informasi bahwa sumber bau itu berasal dari salah satu aktivitas perusahaan migas di Sampang. Makanya selasa besok kami akan mendatangi mereka untuk koordinasi,” pungkasnya. (MUHLIS/SOE/ROS)