PAMEKASAN, koranmadura.com – Tempat prostitusi berkedok warung di Pamekasan, Madura, Jawa Timur kembali ditemukan. Kali ini ada di Desa Branta Pesisir, Kecamatan Tlanakan.
Warung yang terbuat dari gedek tersebut terbukti dijadikan tempat sewa khusus pasangan di luar nikah.
Tempat prostitusi di pintu masuk Kota Gerbang Salam itu terbongkar setelah warga sekitar melaporkan ke Polsek setempat. Laporan tersebut langsung ditindaklanjuti dengan mencari bukti.
Setelah ditemukan bukti bahwa bekas warung sate tersebut benar dijadikan tempat prostitusi, petugas kepolisian langsung bertindak dengan cara membongkar.
Bukti yang dimaksud petugas kepolisian yaitu sepasang kekasih bukan muhrim ada di dalam kamar warung tersebut. Diduga kuat mereka sudah berhubungan layaknya suami istri.
Kapolsek Tlanakan, Ajun Komisaris Polisi H. Achmad Soleh mengatakan, laporan adanya tempat prostitusi berkedok warung sudah lama dilayangkan oleh warga sekitar. Namun polisi baru bertindak setelah menemukan bukti.
“Banyak laporan dari masyarakat di sana sudah lama, tapi kita kan harus ada bukti. Kalau tidak ada bukti itu untuk membongkar sulit, kebetulan hari Rabu kemarin kami langsung razia lokasi, ternyata sedang ada sepasang bukan muhrim ada di dalamnya,” kata H.Achmas Soleh saat dikonfirmasi, Sabtu, 3 November 2018
Saat Razia, kata dia, pemilik warung tidak ada di lokasi, sehingga kepolisian melacak keberadaan pemilik warung tersebut, dan ditemukan identitasnya warga Desa Murtajih, Kecamatan Pademawu Pamekasan.
“Awalnya warung itu untuk jual sate, tapi karena tidak laku kemudian disewakan oleh pemiliknya kepada orang Sumenep atas nama Wati. Ya, pemilik warung tidak tahu kalau warungnya dijadikan tempat seperti itu,” bebernya.
Selain aktivitas warung itu meresahkan warga sekitar, lanjut Achmad Soleh menjelaskan, juga tidak mengantongi izin dari kantor Kecamatan Tlanakan, sehingga petugas kepolisan membongkar warung tersebut pada hari Jumat, 2 November 2018. (RIDWAN/SOE/VEM)