JAKARTA, koranmadura.com – Beasiswa untuk Santri akhirnya diluncurkan oleh Pemerintah di Kantor Kementerian Agama. Program tersebut diluncurkan langsung oleh oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati bersama Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim.
Menkeu Sri Mulyani mengatakan bahwa santri yang bakal dapat program ini punya kesempatan utnuk menempuh pendidikan Magister (S2) dan Doktoral (S3).
“Hari ini saya bahagia kita berhasil meluncurkan hal yang sebetulnya merupakan keputusan yang dibuat waktu sidang kabinet,” kata Sri Mulyani yang mengenakan kerudung berwarna putih tersebut dalam paparannya, Senin, 12 November 2018.
Kriteria santri yang boleh memperoleh program yang dikelola Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) ini adalah yang aktif sebagai peserta didik, pendidik, dan/atau tenaga kependidikan di pondok pesantren minimal 3 tahun terakhir.
Selain kriteria dimaksud, santri yang boleh mengikuti adalah Alumni Program Beasiswa Santri Berprestasi (APBS) yang pada saat mendaftar masih aktif dalam pengembangan Pondok Pesantren minimal 3 tahun terakhir. Yang tak kalah penting adalah pondok pesantren yang bersangkutan harus terdaftar dalam list Kemenag. Kapan pendaftaran dibuka?
Pendaftaran mulai dibuka pada 15 November hingga 31 Desember 2018. Sementara kouta yang dibuka untuk 2018 adalah 100 orang baik untuk S2 maupun S3.
Pada waktu bersamaan, Menag Lukman Hakim mengatakan program beasiswa untuk santri tersebut akan menjadi sejarah baru. Pasalnya, kata Lukman, program tersebut menjadi peluang untuk mengembangkan pondok pesantren. Menurutnya ini merupakan upaya pemerintah memberikan perhatian lebih ke pondok pesantren.
“Ini prosesnya cukup lama, perjuangan agar santri bisa mendapatkan porsi khusus untuk bisa mendapatkan LPDP. Tahap pertama 100 santri bisa melanjutkan S2 dan S3,” tambahnya. (DETIK.com/SOE/DIK)