PAMEKASAN, koranmadura.com – Hujan lebat yang mengguyur wilayah Pamekasan, Madura, Jawa Timur, Jumat pagi, 30 November 2018 membuat atap rumah nenek Tina (100) warga asal Dusun Dualas, Desa Larangan Luar, Kecamatan Larangan ambruk.
Saat ditemui di kediamannya, nenek yang kesehariannya berjualan roti dan krupuk itu membenarkan tentang atapnya yang ambruk. Kepada koranmadura.com, ia mengaku kejadian bermula saat hujan lebat dengan petir terjadi. Saat itu, ia hendak mengambil wudu untuk melaksanakan salat.
“Saat hujan dengan petir terjadi, saya hendak mengambil wudu. Namun, saat di kamar mandi, tiba-tiba saya mendengar ada bunyi atap mau ambruk, saya lari keluar untuk menyelamatkan diri,” akunya Jum’at, 30 November 2018.
Beruntung, kata Tina, tidak ada korban dalam kejadian ini. Termasuk suami dan sanak keluarga yang lain juga selamat. Karena mereka tidur di luar.
“Kebetulan saudara yang lain ada di luar,” imbuhnya.
Tina yang berpenghasilan Rp 10.000 sampai Rp 20.000 itu sepuluh ribu tidak bisa berbuat apa-apa. Sebab diakuinya dengan penghasilan segitu ia takkan mampu memperbaiki rumahnya yang ambruk.
“Saya mau gimana ini nak, saya dulu pernah mengajukan bedah rumah sampai. Namun, sampai saat ini tidak ada kejelasaan, mau mengandalkan anak saya, ia juga sedang di Malang jualaan kue. Sementara bantuan dari pemerintah tidak ada sama sekali, kecuali bantuan beras. Itu pun baru satu kali,” keluhnya.
Soal kerugian, Nenek Tina tak tahu pasti. Tapi dilihat dari rumah kecil nan sederhana ini, kerugian bisa ditaksir sekitar 20 juta.
“Rumah ini kan kecil paling 20 juta, semoga aja ada bantuan dari pemerintah untuk memperbaiki rumah ini,” harapnya.
Sementara itu, Kabid Jaminan Sosial Dinas Sosial Pamekasan, Subaidi mengatakan, sampai saat ini belum laporan terkait atap rumah warga yang ambruk. Ia mengaku, pihaknya masih menunggu laporan dari masyarakat, Kepala Desa atau Kecamatan setempat. “Nunggu laporan,” ujarnya.
Jika ada laporan, pihaknya memastikan akan langsung menindaklanjuti dengan cara mengirim tagana untuk melakukan investigasi ke lapangan.
“Jika sudah ada laporan, nanti saya bantu,” pungkasnya. (SUDUR/SOE/DIK)