BANDUNG, koranmadura.com – Salah satu dosen di Kampus Universitas Islam Negeri (UIN) Bandung terlibat skandal mesum. Skandal ini terkuak ketika sejumlah mahasiswi yang jadi korban dosen tersebut angkat bicara. Mereka mengaku dilecehkan oleh oknum dosen itu dengan modus bimbingan skripsi.
Kasus dosen mesum ini sebenarnya sudah terpublikasi di tabloid kampus pada April 2018 silam dan onlinenya awal pekan ini. Kemudian ditelusuri oleh detik.com. Akhirnya, salah satu mahasiswi yang jadi korban mau buka suara. Korban ini adalah para alumni. Mereka mengaku, pelecehan seksual itu dialami oleh mereka saat bimbingan skripsi.
Gadis cantik berparas putih berinisial BB ini adalah lulusan Fakultas Dakwah pada 2016 lalu. BB menceritakan awal mula peristiwa yang menimpanya itu. BB yang tengah menyusun skripsi mendapat rekomendasi dari salah seorang rekannya untuk konsultasi skripsi dengan oknum dosen tersebut.
“Waktu itu tahun 2016, awalnya saya dapat rekomendasi kalau mau konsultasi skripsi sama (dosen) T aja. Enak katanya biar jelas arahnya,” kata BB saat dihubungi detikcom, Kamis 15 November 2018.
Kemudian BB berinisiatif mau mendatangi ruangan dosen berinsial T tersebut. Namun, dosen itu mengaku sedang rapat. Tetapi ia meminta kepada BB untuk meninggalkan bahan skripsi dan nomor telepon.
Singkat cerita, tiba-tiba BB mendapat pesan melalui aplikasi BBM dari T. Dan oknum dosen itu mengajak BB bertemu di malam hari untuk membicarakan skripsi yang ingin dikonsultasikan.
“Saya juga kaget tiba-tiba kontak saya lewat BBM. Dia bilang skripsi saya banyak yang salah. Kalau mau ketemu malam ini biar dijelasin salahnya. Saya awalnya bilang besok aja pak siang-siang, jangan malam. Tapi bapaknya bilang besok mau ke Purwakarta, jadi harus malam ini,” tutur dia.
BB sebenarnya menaruh, namun apa boleh buat, ia terpaksa menuruti permintaan T untuk bertemu di luar demi skripsinya. Keduanya bertemu di kawasan Cibiru. Kemudian BB menghampiri T yang berada di dalam mobil yang terparkir di pinggir jalan.
Sebagai mahasiswa, BB sungkem terhadpa oknum dosen itu. Namun, BB terkejut ketika tangannya tidak dilepas oleh T. Bahkan, BB mengakui bahwa malah mencium balik tangan BB.
Walaupun merasa khawatir, BB tetap masuk ke dalam mobil dan pergi menuju salah satu rumah makan di kawasan Pasir Kaliki Bandung. Namun, saat dalam perjalanan, ulah T semakin menjadi-jadi. T sempat berusaha meraba paha BB.
“Dalam perjalanan itu dia (T) bahas terus soal seks. Saya kadang potong pembicaraannya dengan terus menanyakan soal skripsi. Malah sempat dia mau meraba paha saya. Terus saya bilang apaan sih pak, dia malah bilang santai aja neng,” ungkap dia.
Usaha T untuk menyentuh bagian sensitif BB tak hanya dalam mobil, tetapi T lakukan di rumah makan. T merangkul dan memegang tangan BB layaknya seorang kekasih. BB berusaha terus menghindar.
Usai makan, T mengajak BB untuk nonton di bioskop. Namun, BB menolaknya dan mengajaknya untuk pulang karena sudah larut malam.
“Kalau dihitung selama perjalanan terus makan dan di mall itu dia 10 kali mau megang saya,” jelas dia.
Lagi-lagi T berusaha merayu BB. Kali ini, T mengajak BB untuk menemaninya tidur di hotel karena lelah. Namun, BB menolak mentah-mentah ajakan oknum dosen tersebut dengan alasan lebih baik pulang sendiri.
“Gila aja gue dibawa ke hotel sama dia. Saya bilang aja, kakak udah nanya kapan pulang,” ucap dia. (DETIK.com/SOE/DIK)