SUMENEP, koranmadura.com – Berdasarkan data Bagian Perekonomian, Setkab Sumenep, Madura, Jawa Timur, hampir satu tahun warga miskin di Desa Tenonan, Kecamatan Manding, belum menerima bantuan beras sejahtera (Rastra). Terhitung sejak awal tahun hingga November 2018.
“Satu desa yang belum realisasikan Bansos Rastra sejak Januari, yakni Desa Tenonan, Kecamatan Manding,” kata Kasubag Sarana Ekonomi, Bagian Perekonomian Pemerintah Sumenep, Moh. Ardjuhadi.
Pihaknya belum mengetahui penyebab belum mendistribusikan rastra. Dia menduga, karena tidak ada aturan terkait adanya sanksi bagi desa yang tidak mendistribusikan bantuan sosial itu.
“Karena sampai saat ini belum ada aturan yang mengatur adanya sanksi terhadap desa yang tidak merealisasikan Bansos Rastra,” terangnya.
Diktahui, jumlah Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di Desa Tenonan tahun 2018 terdapat 367 orang. Jika jumlah KPM dikalikan dengan jumlah beras yang diterima setiap bulan sebanyak 10 Kg, maka jatah untuk Desa Tenonan setiap bulan 3 ton lebih atau 3.670 Kg.
“Bansos Rastra ini sudah jelas-jelas gratis. Bahkan untuk pendistribusian dari balai desa ke rumah KPM atau dusun, biaya transportasinya sudah ditanggung pemerintan daerah,” ucap Hadi.
Berdasarkan data di Bagian Perekonomian Pemkab Sumenep, jatah Bansos Rastra 2018 selama 10 bulan (Januari-Oktober) sebanyak 12.801.600 kg.
“Di kecamatan-kecamatan lain termasuk di kepulauan sudah merealisasikan. Kecuali di Desa Tenonan ini yang masih belum merealisasikan sama sekali,” tegasnya. (JUNAIDI/ROS/DIK)