JAKARTA, koranmadura.com – Konsumsi daging sapi jelang natal dan tahun baru biasanya meningkat. Untuk mengatasi hal itu, pemerintah melakukan impor sebanyak 30.679 ton.
Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) I Ketut Diarmita menjelaskan, kebutuhan konsumsi daging sapi di dalam negeri diperkirakan sebanyak 55.305 ton. Sementara, total produksi daging di dalam negeri hanya 30.679 ton.
Meski konsumsi lebih tinggi dari produksi, namun Ketut memastikan jika ketersediaan daging sapi aman lantaran kekurangannya akan disuplai dengan daging impor.
“Kebutuhan daging untuk natal dan tahun baru aman, dengan adanya tambahan dari stok daging di gudang,” kata dia dalam paparan Ketersediaan Daging dan Telur Jelang Natal dan Tahun Baru di, Kementerian Pertanian, Kamis, 22 November 2018.
Di tahun 2018, pemerintah telah melakukan impor sebanyak 30.679 ton yang terdiri dari komponen impor sapi bakalan sebanyak 18.217 ton atau setara 91.543 ekor dan komponen impor daging sapi dan kerbau sebanyak 12.217 ton atau setara 62.623 ekor.
Dari ditambahnya suplai produksi dengan daging impor, maka per Desember 2018 stok daging di dalam negeri surplus 11.219 ton. Sementara itu kebutuhan lain dari daging sapi dan kerbau juga ada daging ayam yang terdata surplus.
Kementerian Pertanian memastikan kondisi produksi daging (karkas) ayam ras broiler (ayam pedaging) jelang natal 2018 dan tahun baru 2019 aman.
Berdasarkan ketersediaan dan kebutuhan daging (ayam) maka, dapat disimpulkan, terdapat potensi surplus produksi daging ayam 2018 sebanyak 466.445 ton dengan rataan per bulan 38.870 ton. (DETIK.com/ROS/VEM)