SUMENEP, koranmadura.com – Madura FC untuk pertama kalinya kalah di kandang sendiri saat menjamu Persita Tangerang di Stadion A. Yani Sumenep kemarin, 21 November 2018. Kekalahan tersebut bukan karena para pemain Laskar Jokotole menyerah sebelum bertanding.
Seperti diketahui, sebelum pertandingan menghadapi Persita peluang Madura FC lolos ke babak semifinal Liga 2 Indonesia 2018 memang sangat tipis. Sebab meski menang dalam laga tersebut, Beny Ashar dan kawan-kawan belum tentu lolos.
Bermain di hadapan pendukungnya sendiri, Madura FC sempat menekan di menit-menit awal pertandingan. Namun mereka justru kebobolan lebih awal melalui gol Aldi Al Achya di menit ke-36. Skor 1-0 bertahan hingga babak pertama usai.
Di awal babak kedua, Madura FC sempat menyamakan kedudukan melalui tendangan penalti Joko Prayitno pada menit ke-50. Hanya saja, tendangan bebas Egy Melgiasyah memupuskan harapan Laskar Jokotole mengakhiri babak delapan besar Liga 2 Indonesia dengan manis.
Pelatih Madura FC, Salahudin menegaskan bahwa kekalahan timnya kemarin bukan karena para pemainya menyerah sebelum bertanding mengingat peluang lolos ke semifinal sangat tipis. Tapi lebih disebabkan oleh kondisi fisik Beny Ashar dan kawan-kawan yang belum 100 persen pulih usai melakukan perjalanan jarak jauh dari markas Persiraja Banda Aceh dan persiapan yang minim.
“Sebenarnya anak-anak sudah berjuang. Cuma selain karena beberapa pemain inti kami banyak yang cedera, kondisi pemain kami yang ada juga belum pulih 100 persen. Mereka masih kelelahan usai menjalani laga tandang ke Aceh,” ujarnya.
“Kalau saya melihat, para pemain sudah all out untuk memenangkan pertandingan. Bahkan saat di ruang ganti ada pemain yang sampai menangis. Cuma kondisinya memang seperti itu. Kondisi mereka tidak memungkinkan,” tambahnya. (FATHOL ALIF/SOE/DIK)