SAMPANG, koranmadura.com – Keluarga dan puluhan warga yang mengatasnamakan Ikatan Alumni Ponpes Bata-bata (IKABA) Pamekasan meluruk Mapolres Sampang, Jumat, 23 November 2018. Kedatangan mereka rupanya untuk memastikan wajah pelaku penembakan Alm. Subaidi yang dilakukan oleh Idris yang saat ini telah ditetapkan menjadi tersangka oleh kepolisian.
“Kami mewakili pihak keluarga korban mendatangi Kapolres serta bentuk solidaritas kami sebagai alumni Bata-bata. Sebab Subaidi, korban penembakan itu merupakan alumni santri Ponpes Bata-bata, Pamekasan. Kemudian kami mendapat informasi bahwa pelaku sudah ditangkap, makanya kami ingin memastikan wajah pelakunya. Alhamdulillah kami diperbolehkan melihat secara langsung. Kami apresiasi teehadap Kapolres beserta anggotanya yang cepat menangkap pelaku,” ujar Juru bicara IKABA, Salim Assegaf.
Baca: Pelaku Penembakan Anggota PPS di Sampang Akhirnya Diringkus, Ini Motifnya
Selain itu, pihaknya mengaku, kedatangannya ke Mapolres setempat untuk meberikan dukungan moril kepada polisi untuk mengusut tuntas kasus penembakan Subaidi hingga asal dari Senjata Api (Senpi) yang dimiliki pelaku. Sebab menurutnya, kejadian pembunuhan dengan senpi di wilayah Kecamatan Sokobanah sudah dua kali terjadi.
“Peristiwa terhadap Subaidi merupakan pembunuhan berencana, namun kami minta polisi untuk mengusut tuntas hingga ke akarnya yakni bukan hanya berhenti kepada pelaku saja melainkan asal muasal atau yang menjual senpi yang dimiliki pelaku. Karena di Kecamatan Sokobanah dua kali kejadian pembunuhan senpi. Dan kami ingin kejadian ini tidak terulang lagi yakni merazia atau sterilisasi terhadap warga sipil yang memiliki senpi agar tidak jatuh korban lagi,” pintanya.
Baca: Pen Gun yang Digunakan Idris Tembak Subaidi Akan Dikirim Ke Polda Jatim
Menanggapi kedatangan keluarga korban penembakan, Kapolres Sampang, AKBP Budi Wardiman mengaku senang karena telah mendapat dukungan dari pihak keluarga korban atas penanganan hukum terhadap kasus penembakan tersebut.
“Kami cukup senang atas kedatangan dan dukungan pihak keluarga korban. Karena itu semua sudah menjadi komitmen kita bersama. Yang jelas apapun bentuk tindak pidanya, kami akan tangani dengan baik hingga kasus itu tuntas. Kami akan berikan penegakan hukum yang sebenarnya,” janjinya.
Oleh karena itu, kepada pihak keluarga korban agar tetap tenang, sebab kasus penembakan terhadap Subaidi akan ditangani dengan sebaik-baiknya. “Progres penanganan kasus ini akan kami smapaikan kepada pihak keluarga,” ucapnya.
Untuk diketahui, Subaidi merupakan anggota PPS di Desa Tamberu Timur, Kecamatan Sokobanah. Subaidi diketahui berprofesi sebagai tukang gigi selama 1,5 tahun di malang dan kemudian dijalaninya di Madura. Dia sudah menjalani rumah tangga hingga belasan tahun dengan Nurfaizah dan dianugerahi seorang putra bernama Muhammad yang saat ini masih duduk di bangku kelas 1 SD.
Gegara video unggahannya di medsos FB yang membuat pelaku sakit hati, Subaidi ditembak oleh Idris di Dusun Gimbuk Timur, Desa Sokobanah Laok, Rabu, 21 November pada siang hari saat hendak memenuhi panggilan konsumen. Lokasi tersebut berada di wilayah perbatasan Sokobanah Daya-Sokobanah Laok, Kecamatan Sokobanah. Pelaku ditangkap Polisi saat melintas di jalan di wilayah Kecamatan Karang Penang, Kamis, 22 November 2018 kemarin. (MUHLIS/ROS/DIK)