SUMENEP, koranmadura.com – PSS Sleman dipastikan tidak bisa membawa suporternya saat tandang ke markas Madura FC dalam lanjutan babak delapan besar Liga 2 Indonesia di Stadion A. Yani Sumenep, Jawa Timur, Senin, 12 November 2018.
Pasalnya, Komite Disiplin (Komdis) PSSI telah mengumumkan secara resmi sanksi larangan kepada penonton tim PSS Sleman memasuki stadion sebanyak dua pertandingan. Sanksi tersebut akibat ulah oknum suporter mereka pada laga kontra Madura FC di Stadion Maguwoharjo, Selasa, 6 November 2018, lalu.
Setelah melalui sidang di Komdis PSSI, oknum suporter tim berjuluk Super Elang Jawa terbukti melakukan invasi ke dalam lapangan. Tak hanya itu, panitia pelaksana pertandingan berada pada area yang tidak semestinya.
PSS Sleman dilarang melakukan banding terhadap sanksi yang dijatuhkan Komdis PSSI tersebut. “Tentu keputusan ini merugikan bagi tim kami. Tapi mau bagaimana lagi? Kami pun tidak boleh banding. Mau tidak mau harus menerima,” kata Manajer PSS Sleman, Sismantoro, dikutip dari TribunJogja.com, Sabtu, 10 November 2018.
Terkait hal itu, sebelumnya pihak manajemen Madura FC memang meminta agar PSS Sleman tidak membawa suporter fanatiknya ke Sumenep. Manajer Madura FC, Januar Herwanto mengaku khawatir terjadi hal-hal tak diinginkan akibat perlakuan oknum suporter Super Elang terhadap tim Laskar Jokotole di Stadion Maguwoharjo.
“Untuk menghidari terjadinya konflik, sebaiknya suporter PSS Sleman tidak ke sini (Sumenep). Kalau bagi saya pribadi, lebih baik Madura FC mengalah daripada sampai terjadi pertumpahan darah. Bagi saya sebagai manajer, itu dosa besar kalau sampai ada korban gara-gara sepakbola,” tegasnya. (FATHOL ALIF/SOE/VEM)