SAMPANG, koranmadura.com – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur, turut berduka cita dan prihatin atas tragedi yang menimpa Subaidi (32), anggota Panitia Pemungutan Suara (PPS) di Desa Tamberu Timur, Kecamatan Sokobanah yang menjadi korban penembakan oleh orang yang tak dikenal, Rabu, 21 November, siang kemarin.
“Tentu saja kami prihatin dan berduka cita terkait kejadian itu. Mudah-mudahan tidak terjadi lagi dan berharap segera diusut agar segera klir,” tutur Miftahur Rozaq, Divisi Parmas dan SDM KPU Kabupaten Sampang, kepada koranmadura.com, Kamis, 22 November 2018.
Baca: Anggota PPS di Sampang Diduga Ditembak, Polisi: Menunggu Hasil Visum
Menurutnya, dalam kurun waktu setahun, kejadian kekerasan terhadap penyelenggara terjadi dua kali, pertama yaitu dialami oleh ketua PPK Banyuates dan saat ini terjadi terhadap PPS Desa Tamberu Timur, Kecamatan Sokobanah.
Namun demikian, persoalan penegakan hukum terhadapp peristiwa tersebut, pihaknya mengaku sepenuhnya memasrahkan kepada polisi. “Kami pasrahkan sepenuhnya kepada kepolisian untuk segera dituntaskan dan setidaknya motif dibalik kejadian itu terungkap,” ujarnya.
Disisi lain, pihaknya menyatakan bahwa korban itu telah lama menjadi anggota PPS dan telah bekerja secara maksimal. “Iya aktif mas sebagai PPS dan korban kerjanya sangat maksimal, seperti di Pilkada pertama serta di PSU Pilkada kemarin,” ungkapnya.
Selain itu, Rozaq mengaku, sejauh ini dari hasil koordinasinya dengan penyelenggara di bawah, peristiwa tersebut tidak ada kaitannya dengan kapasitas korban sebagai penyelenggara.
“Hanya saja, korban kebetulan sebagai penyelenggara. Jadi kami berharap kepada teman-teman penyelenggara untuk tetap fokus menjalankan kewenangan dan tugasnya sebagai penyelenggara dalam melaksanakan tahapan-tahapan sesuai dengan ketentuan menjelang pemilu 2019 mendatang,” pungkasnya.
Baca: Akhirnya Anggota PPS yang Diduga Jadi Korban Penembakan Meninggal Dunia
Terpisah, Kasubag humas Polres Sampang, Ipda Puji Eko Waluyo mengaku hingga saat ini pihaknya telah melakukan penyelidikan dan pengejaran terhadap pelaku. Pihaknya juga berharap kasus tersebut untuk sesegera mungkin diungkap.
“Kami sudah kantongi identitas pelaku, kami sudah melakukan penyelidikan dan pengejaran terhadap pelaku. Bahkan pasca kejadian itu, petugas kami sedang bekerja agar kasus ini segera terungkap dan tidak menjadi polemik dan salah persepsi di kalangan masyarakat,” ungkapnya.
Baca: Anggota PPS yang Diduga Jadi Korban Penembakan Meninggal Dunia, Ini Kata Keluarga
Untuk diketahui, untuk diketahui, usai terjadi dugaan penembakan di perbatasan Desa Sokobanah Tengah-Sokobanah Laok, Subaidi yang dalam kondisi terkapar di tanah kemudian ditolong warga dan dibawa ke Puskesmas Tamberu. Namun tak lama kemudian, Subaidi dirujuk ke RSUD dr Slamet Martodirdjo Pamekasan.
Setelah sempat mendapat perawatan medis, RSUD dr Slamet Martodirdjo Pamekasan angkat tangan. Subaidi kemudian dirujuk ke RSUD dr Soetomo Surabaya, namun nyawanya tetap tak terselamatkan. Korban diketahui mengalami luka di bagian punggung. (MUHLIS/ROS/VEM)