SEMENEP, koranmadura.com – Madura FC akan kembali berhadapan dengan PSS Sleman dalam lanjutan babak delapan besar Liga 2 Indonesia. Pertandingan kedua tim akan berlangsung di Stadion A. Yani Sumenep, Jawa Timur, Senin, 12 November 2018.
Pertandingan kali ini akan menjadi yang ketiga kalinya di Liga 2 musim ini. Di babak delapan besar, Madura FC lebih dulu tandang ke markas PSS Sleman Selasa lalu, 6 November 2018. Pertandingan waktu itu dimenangkan tim tuan rumah dengan skor 1-0 berkat gol bunuh diri Chairul Rifan di menit ke-81.
Hanya saja, satu-satunya gol yang tercipta saat itu menimbulkan kontroversi. Sebab sebelum terjadinya gol, posisi pemain PSS Sleman sudah dalam posisi offside. Namun hal itu tak dihiraukan oleh wasit. Gol itu tetap dianggap sah.
Tak sampai di situ, usai laga tim Madura FC mendapat perlakuan kurang mengenakkan di markas PSS Sleman. Sehingga hal tersebut membuat manajemen Madura FC melayangkan protes kepada Komisi Disiplin (Komdis) PSSI.
Dari rentetan insiden tersebut, Manajer Madura FC, Januar Herwanto, khawatir terjadi sesuatu tak diinginkan saat giliran PSS Sleman tandang ke Sumenep. Untuk itu, dia meminta agar tim berjuluk Super Elang Jawa itu tidak membawa supoter ke kabupaten paling timur Pulau Madura ini.
“Untuk menghindari terjadinya konflik, sebaiknya suporter PSS Sleman tidak ke sini (Sumenep). Kalau bagi saya pribadi, lebih baik Madura FC mengalah daripada sampai terjadi pertumpahan darah. Bagi saya sebagai manajer, itu dosa besar kalau sampai ada korban gara-gara sepakbola,” tegasnya. (FATHOL ALIF/SOE/DIK)