SUMENEP, koranmadura.com – Belasan mahasiswa yang tergabung dalam Front Keluarga Mahasiswa Sumenep (FKMS) menggelar aksi demonstrasi di depan Mapolres Sumenep, Madura, Jawa Timur, Senin, 26 November 2018.
Aksi mahasiswa kali ini menyoroti kasus Pasar Pragaan yang sejak tahun 2015 hingga sekarang belum jelas penyelesaiannya. Mereka mendesak Polres Sumenep di bawah kepemimpinan Kapolres baru, serius menuntaskan kasus tersebut.
Koordinator aksi, Mohammad Sutrisno mengaku kecewa terhadap kinerja aparat kepolisian karena tak kunjung menyelesaikan kasus tersebut. “Masak tiga Kapolres tak mampu menuntaskan satu kasus Pasar Pragaan?” ungkapnya.
Tiga Kapolres yang dinilai mahasiswa tidak mampu menuntaskan kasus Pasar Pragaan ialah mulai dari AKBP Rendra Radita Dewayana (2015-2016), AKBP Joseph Ananta Pinora (2016-2017) dan AKBP Fadillah Zulkarnaen (2017-2018).
“Untuk itu kami minta Polres Sumenep tidak setengah hati menuntaskan kasus Pasar Pragaan. Lakukan penahanan terhadap dua tersangka yang telah ditetapkan; usut tuntas keterlibatan panitia kegiatan dan pengguna anggaran dalam kasus Pasar Pragaan; serta bongkar semua mafia proyek di Kabupaten Sumenep,” tegasnya.
Sayangnya aspirasi mahasiswa tidak mendapat respons dari Kapolres Sumenep yang baru AKBP Muslimin. Mereka tidak ditemui. Sehingga membuat para mahasiswa kecewa. Kekecewaan mereka diluapkan dengan memblokade jalan Urip Sumoharjo.
Hingga berita ini selesai ditulis sekitar pukul 10.10, aksi mahasiswa masih berlangsung. Pantauan di lokasi, belum ada satu pun perwakilan dari pihak kepolisian yang menemui mereka di depan Mapolres Sumenep. (FATHOL ALIF/ROS/VEM)