JAWA BARAT, koranmadura.com- Ada peristiwa ajaib di balik jatuhnya Lion Air. Pasalnya, tim penyelam gabungan yang menyisir lautan Karawang, Jawa Barat, untuk menemukan jenazah dan badan pesawat Lion Air PK-LQP menemukan buku Yasin dalam keadaan masih utuh.
Hal itu diungkapkan oleh Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo. Menurutnya, saat melakukan penyisiran, tim penyelam dari Polri menemukan sejumlah barang milik penumpang. Salah satunya adalah buku Yasin.
“Tadi pagi, kita nyelam dapat lima baju. Kemudian dapat seat belt, ada (buku) Yasin,” kata Dedi di Perairan Karawang, Jawa Barat, Jumat, 2 November 2018.
Meskipun terlihat lecek di beberapa bagian, tetapi tulisan berbahasa Arab warna hitam masih terang, dengan warna dasar kertas hijau muda.
Dedi menjelaskan bahwa dalam proses pencarian ini, Polri mengerahkan 18 penyelam dengan kedalaman 35 meter. Sementara waktu untuk menyelam sekitar 15 menit jika memang situasi di lokasi dalam kondisi bagus. “Kalau lebih dari 15 menit membahayakan keselamatan penyelam,” ujar Dedi.
Dalam kedalaman itu, satu tim bisa diturunkan empat penyelam, dan langsung menyebar di bawah air. Di titik tertentu, dua penyelam turun, setelah 15 menit bergantian dengan dua penyelam yang berada di atas.
“Sedikit lebih sulit dibanding dari kemarin. Arus bawah, arus atas, cukup kuat. Kemarin arus atas ke timur, arus bawah ke barat. Jadi itu salah satu penyebab penyelam kita kesulitan,” pungkas Dedi. (tribunnews.com/SOE/VEM)