SUMENEP, koranmadura.com – Makan bersama usai memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW. sudah menjadi kebiasaan di kalangan masyarakat, khususnya di Masjid Jamik Sumenep, Madura, Jawa Timur.
Hanya saja, nasi yang dimakan kebanyakan jemaah di Masjid Jamik usai peringatan Maulid Nabi Muhammad bukan yang biasa dimanakan sehari-hari (nasi putih). Mereka lebih memilih memakan nasi kebuli.
Nasi kebuli rasanya berbeda dengan nasi putih biasa. Karena ada perpaduan antara rasa nasi khas Timur Tengah dengan nasi khas Sumenep. Nasi ini disajikan bersama daging rendang dan gule kambing.
Salah seorang jemaah, Ali Fikri menuturkan, nasi kebuli seakan sudah menjadi menu wajib di Masjid Jamik Sumenep tiap peringatan Maulid Nabi Muhammad yang disantap usai bersalawat.
“Nasi kebuli ini biasanya memang hanya disajikan pada momen-momen tertentu saja. Seperti peringatan Maulid Nabi Muhammad. Meski pihak takmir Masjid Jamik juga menyediakan nasi putih, namun para jemaah lebih memilih nasi kebuli,” ungkap dia.
Sekadar diketahui, makan bersama para jemaah setelah peringatan Maulid Nabi Muhammad di Masjid Jamik Sumenep dikenal dengan tradisi selametan. Sehingga sudah menjadi agenda tahunan. (FATHOL ALIF/ROS/VEM)