PAMEKASAN, koranmadura.com – Program prioritas Bupati Pamekasan, Madura, Jawa Timur, Baddrut Tamam, tidak masuk dalam Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (RAPBD) 2019.
Gara-gara itu, hubungan Bupati Baddrut Tamam dan Anggota DPRD Pamekasan terganggu, setelah kedua pihak terlibat saling serang.
Baca: Bupati Baddrut Tamam: Saya Berharap Nuansa Politik Kita Tidak Saling Tikam
Bahkan Baddrut Tamam melayangkan kritik keras yang ditujukan kepada anggota DPRD. Dia mengatakan dewan perlu perbelajar lagi.
Terkait dengan program prioritas Baddrut Tamam yang gagal nyantol di RAPBD 2018 tersebut, partai koalisi Baddrut Tamam-Raja’e (Berbaur) angkat bicara. Salah satunya Partai Amanat Nasional (PAN).
Partai berlambang matahari itu menyalahkan Organisasi Perangkat Daerah (OPD), karena tidak memperjuangkan program Bupati masuk di RAPBD 2019.
“Itu kelemahan dari OPD, kenapa sampai tidak masuk. Kan seharusnya OPD yang memperjuangkan programnya di draf APBD 2019,” kata katua PAN Pamekasan, Heru Budi Prayitno, Selasa, 6 November 2018.
Baca: Partai Pengusung: Baddrut Tamam Berangkat dari Mana Jadi Bupati?
Sebelumnya, Bupati Baddrut Tamam berang dengan pernyataan anggota Komisi II DPRD Pamekasan, Harun Suyitno yang menyebut programnya tidak masuk RAPBD 2019.
Baddrut Tamam yang baru memimpin Pamekasan itu terkesan tak terima dengan pernyataan Harun Suyitno, sehingga melayangkan kritik pedas.
“Itu anggota dewannya surah belajar dech, bilang dari saya suruh belajar lagi,” kata Baddrut Tamam pada awak media, Rabu, 31 Oktober 2018. (RIDWAN/ROS/VEM)