JAKARTA, koranmadura.com – Komunitas pecinta burung sepertinya sedang berduka. Pasalnya, seekor burung Lovebird yang melegenda bernama Kusumo mati.
Kabar duka itu dikabarkan disampaikan oleh pemilik lovebird Kusumo, Sigit, lewat video live di YouTube pada Kamis, 22 November 2018. Sigit mengatakan Kusumo mati pada Senin, 19 November 2018.
“Kusumo pamitan ke saya waktu itu untuk tidak bisa menemani saya lagi dan kru dalam meramaikan dunia lovebird. Kusumo meninggal sekitar jam 01.43 WIB tanggal 19 November 2018,” kata Sigit.
Menurut Sigit, lovebird Kusumo meninggal dalam keadaan normal, tidak sakit sama sekali.
“Kusumo nggak sakit. Meninggalnya nggak sakit, sehat walafiat. Sebelumnya, Kusumo saya pisahin dari itu, dari ternaknya, saya keluarin. Untuk membebaskan Kusumo agar dia keluarin suara lagi,” ungkapnya.
Sigit pun tidak bisa menahan sedih atas kepergian burun kesayangannya itu. Namun, Sigit mengaku ikhlas melepas kepergian lovebird Kusumo. Sigit juga menceritakan alasan kenapa ia tidak menjual burungnya walaupun ditawar Rp 2 miliar.
“Saya sendiri ikhlas. Kemarin banyak yang nawar, kenapa nggak kulepas. Salah satunya itu. Karena saya merasa ini, kasihan kalau ada yang beli, batas waktunya Kusumo ndak lama,” ucap Sigit.
Sigit menambahkan bahwa siapapun yang bernyawa, 40 hari sebelum kematiannay biasanya ada tanda-tanda. “Bukan karena mendahului orang, tapi karena kalau siapa pun yang bernyawa, 40 hari sebelum hari-H ada tanda-tanda, ada rasa. Ada rasa, ada tanda-tanda kalau mau pamitan,” sambungnya.
Seperti diketahui bahwa beberapa dekade terakhir, burung lovebird adalah primadona di kalangan kicau-mania. Jika sudah kadung suka, berapapun harganya pasti dibeli. Apalagi kalau langganan juara di beberapa perlombaan, harganya fantastis.
“Sering lomba, sering juara, harganya bisa sampai puluhan dan ratusan juta rupiah. Kayak Kusumo sudah ditawar Rp 2 miliar saja nggak dijual kan sama pemiliknya,” kata sesepuh Komunitas Lovebird Indonesia (KLI) Fran Kli saat diwawancara detikcom lewat telepon, Senin, 7 Mei 2018 lalu.
(detik.com/SOE/VEM)