SUMENEP, koranmadura.com – Pengisian kekosongan jabatan eselon II di beberapa organisasi perangkat daerah (OPD) yang berada di lingkungan kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur dinilai lamban oleh Komisi I DPRD setempat. Saat ini, beberapa OPD masih dijabat pelaksana tugas (Plt).
“Seharusnya sudah diisi oleh Bupati, jangan terkesan dibiarkan,” kata Anggota Komisi I DPRD Sumenep Hosaini Adhim saat dikonfirmasi koranmadura.com, Sabtu, 10 November 2018.
Kekosongan jabatan pimpinan OPD salah satunya di Badan Pendapatan Pengelolaan Keuangan Daerah (BPKAD), Dinas PU Bina Marga dan Asisten.
PU Bina Marga terjadi kekosongan jabatan setelah Kepala Dinas Edy Rasiyadi resmi menjabat Sekda Kabupaten Sumenep, sementara kekosongan jabatan BPKAD terjadi setelah Kepala definitif pensiun.
“Sampai detik ini belum ada pengisian jabatan yang kosong oleh pemerintah. Padahal, jabatan kosong itu berada di pucuk pimpinan,” jelasnya.
Mestinya kata Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) itu kekosongan harus segera diisi. Sebab, kewenangan pelaksana tugas terbatas.
Untuk itu, pihaknya mendesak untuk segera melakukan pengisian jabatan kosong itu. Supaya efektifitas pemerintahan di suatu OPD itu berjalan maksimal. “Jangan terlalu lama untuk melakukan pengisian. Segera untuk diisi. Bupati-Wabup dan Baperjakat harus ambil sikap mengisi kekosongan,” tegas politisi dua periode asal Kecamatan Guluk-guluk itu.
Sebelumnya Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Sumenep, Titik Suryati menyampaikan pengisian jabatan dua kepala OPD itu saat ini masih dalam proses. Pemerintah Daerah terus melakukan konsultasi dengan komisi aparatur sipil negara (KASN).
Titik juga belum bisa memastikan kapan pengisian itu akan selesai. Sebab yang menentukan terkait hal itu ialah KASN. “Kalau kami tidak bisa menentukan, kapan akan selesai,” katanya.
Namun demikian, sambungnya, karena saat ini sudah mau memasuki akhir tahun, akan lebih sempurna jika semua tahapanya dilakukan di awal tahun. “Sehingga kalau nanti ada perubahan SO (struktur organisasi), bisa sekalian dengan pemetaannya,” tegasnya. (JUNAIDI/SOE/VEM)