SAMPANG, koranmadura.com – Penanganan kasus penembakan terhadap anggota Panitia Pemungutan Suara (PPS), Desa Tamberu Timur, Kecamatan Sokobanah, Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur, ternyata bukan hanya menjadi atensi Polres setempat, melainkan juga oleh Polda Jatim.
“Hari ini kami juga kembali ke TKP untuk pencarian barang bukti lain yang mungkin belum ditemukan. Kami juga dibantu oleh Labfor, Unit Kriminal Khusus, Kriminal Umum, Intel, Gegana dan tim IT Polda Jatim. Dan mulai kemain terjun ke lapangan semua,” tutur Kapolres Sampang, AKBP Budi Wardiman kepada awak media saat ditemui di meja kerjanya, Selasa, 27 November 2018.
Menurutnya, saat ini penanganan kasus itu masih dilakukan oleh TKP dengan melakukan pencarian proyektil bullet dari senpi rakitan Pen Gun yang digunakan pelaku terhadap korban dengan menggunakan metal detektor. Tidak hanya itu, pihaknya juga mencari sepeda motor pelaku serta pisau yang digunakan korban sebagaimana keterangan pelaku yang sempat menyabet korban.
“Makanya kami masih cari barang bukti itu, karena ada yang menyampaikan bahwa ada pisau, tapi pisaunya tidak ada di TKP. Oleh karenanya sejumlah saksi yang datang ke TKP akan kami periksa semua,” paparnya.
Diketahui, untuk sementara motif penembakan Subaidi, warga Desa Tamberu Timur, Kecamatan Sokobanah, dikarenakan Idris (30) warga Dusun Klompang, Desa Tamberu Laok, yang tidak lain sebagai pelaku penemabakan merasa sakit hati lantaran unggahan video di medsos oleh korban. Subaidi ditembak di Dusun Gimbuk Timur, Desa Sokobanah Laok, pada Rabu, 21 November 2018. (MUHLIS/SOE/DIK)