KORANMADURA.com– Mengetahui dan mendeteki sejak dini diabetes pada anak sangat penting. Pasalnya, jika terlambat akan berdampak buruk terhadap kondisi anak.
Dalam rilis yang diterima koranmadura.com dari Assistant External Communication Manager PT Asuransi Jiwa Sequis Life, Ineke Novianty Sinaga, ada kasus seorang ibu bernama Devi. Ia tidak pernah menyangka bahwa buah hatinya yang bernama Adi divonis menderita diabetes pada umur 10 tahun. Awalnya, Devi sempat curiga lantaran ia melihat ada perubahan pada kebiasaan anaknya. Seperti porsi makannya yang lebih banyak dari biasanya. Pula buah hatinya juga sering lapar.
Devi pun mulai merasa ada yang tidak wajar terhadap Adi. Pasalnya, porsi makan yang lebih banyak tak membuat berat badan Adi naik, tapi malah turun. Namun, karena Devi tidak sedikitun memiliki pengetahuan tentang diabetes dan keluarganya pun tidak ada yang memiliki riwayat diabetes, ia tak pernah mengikuti informasi tentang penyakit diabetes dan tidak pernah menduga bahwa anaknya menderita diabetes.
Apakah hanya Devi yang mengalami hal tersebut? Tentu tidak, sebab yang dialami Devi sebenarnya sering dialami oleh beberapa orang tua yang lain. Mereka bingung ketika fisik dan kesehatan anak mulai menurun. Ketika dikonsultasikan ke dokter, orang tua pun menjadi kaget karena anak divonis mengidap diabetes. Banyak orang mengira bahwa diabetes hanya terjadi pada orang dewasa, tak terpikir bahwa anak pun dapat mengidap diabetes.
Menurut Dokter Spesialis Penyakit Dalam-Konsultan Endokrin Metabolik dan Diabetes Omni Hospitals Alam Sutera, Dr Rochsismandoko, ada beberapa tanda fisik yang menunjukkan gejala diabetes pada anak yang bisa diketahui orang tua seperti sering merasa haus, lebih sering buang air kecil hingga ngompol.
Menurutnya, sering merasa lapar walau sudah makan dalam porsi banyak namun berat badan terus menurun merupakan gejala yang perlu diketahui. Selain itu, anak juga sering merasa lelah dan lesu. Hal ini terjadi karena tubuh tidak mampu mengolah gula menjadi energi sehingga anak mudah lelah, mudah marah, dan sering murung. Jika Anda menemukan infeksi jamur pada area vagina anak perempuan atau ruam popok karena jamur pada bayi, sebaiknya juga waspada.
“Jika gejala-gejala tersebut di atas terlihat pada anak Anda, segeralah konsultasi ke dokter anak atau ahli gizi sebagai langkah terbaik mengenal dan menangani gejala penyakit diabetes. Meski gejala pun tidak dikenali orang tua, jika dibiarkan, dapat berkembang menjadi penyakit komplikasi serius dan merusak organ tubuh serta jaringan,” ujar dr Rochsismandoko.
Adapun penyakit diabetes melitus atau dikenal dengan singkatan DM merupakan gangguan metabolik pada fungsi pankreas (organ yang terletak di belakang lambung). Gangguan tersebut bisa terjadi karena sistem kekebalan salah dalam melawan ancaman yang membahayakan tubuh yaitu malah menyerang dan menghancurkan sel penghasil insulin di pankreas sehingga pankreas tidak mampu menghasilkan insulin dalam jumlah yang memadai dan mengakibatkan kadar glukosa dapat meningkat tinggi. Hal ini dikenal dengan diabetes tipe 1 atau penyakit autoimun diabetes. Penyakit DM juga dapat disebabkan karena sel-sel tubuh kurang sensitif hingga tidak mampu lagi merespon insulin, dikenal dengan diabetes tipe 2 atau bisa juga terjadi karena keduanya.
Insulin merupakan hormon yang dilepaskan oleh kelenjar pankreas. Berfungsi membantu membantu tubuh menyerap glukosa dari aliran darah ke sel tubuh agar kadar gula darah tetap terkontrol dan digunakan sebagai energi. Sel dalam tubuh manusia membutuhkan glukosa agar dapat bekerja dengan normal. Jika fungsi insulin terganggu, sel-sel tubuh tidak dapat menyerap dan mengolah glukosa. Akibatnya, glukosa menumpuk dalam darah sehingga kadar gula darah bisa menjadi sangat tinggi. (SOE/VEM)