SUMENEP, koranmadura.com – Festival Keraton dan Masayarat Adat (FKMA) ke V se-Asean sudah usai digelar. Acara yang dibuka oleh Presiden Joko Widodo dengan dihadiri oleh ratusan Raja dan Sultan dari Asia Tenggara ini resmi ditutup Rabu, 31 Oktober 2018.
Beberapa tontonan menarik disuguhkan oleh Sumenep sebagai tuan rumah FKMA, dari Pagelaran Seni, Kirab Keraton hingga Parade Tong-tong. Termasuk para tamu juga punya kesempatan untuk melakukan tour wisata di kabupaten paling ujung timur Pulau Madura ini.
Namun, masih ada yang tersisa dari acara yang diselenggarakan oleh Forum Silaturrahmi Keraton Nusantara (FSKN) ini. Pemanda tamu yang melayani Raja dan Ratu selama siang dan malam harus menerima nasib yang kurang baik.
Bayangkan, acara sekelas FKMA yang bertaraf Asia, mereka harus menerima bayaran di bawah standar. Bahkan masih kalah pada kuli bangunan. Karena dalam sehari semalam, pemandu tamu ini hanya dibayar Rp 50.000.
“Selama lima hari kita dibayar Rp 250.000, berarti selama sehari semalam Rp 50.000, sungguh memilukan mas, ibarat bekerja ke Belanda,” ucap Fauzan, salah satu pemandu para tamu Raja dan Ratu dalam acara FKMA tersebut, Kamis, 1 November 2018.
Kepada koranmadura.com, Fauzan mengaku bahwa liaison officer (LO) mengeluh semua, lantaran honor yang diterimanya sangat tidak layak. Sebab sebelumnya, mereka mendampingi tamu dalam acara “Jatim Specta Nigh Carnival”, honornya Rp. 250.000 dalam sehari semalam.
“Lah acara FKMA ini kita menerima Rp 250.000 selama 5 hari 5 malam, para kuli bangunan saja Rp 90.000 dalam sehari, itupun sore sudah bisa pulang, sungguh terlalu kan?” ucapnya dengan nada sewot.
Hingga berita ini ditulis Kepala Disparbudapora Sumenep, Sufiyanto belum bisa dimintai keterangan meski koranmadura.com berupaya menghubungi berkali-kali. Namun, ia enggan untuk mengangkat telepon.
Namun sebelumnya kepada awak media mantan Kabag Humas Pemkab ini mengaku akan melakukan konfirmasi kepada yang bertanggung jawab. “Sebentar, saya sedang konfirmasi dengan bidang yang menangani,” katanya singkat. (MADANI/SOE/DIK)