SUMENEP, koranmadura.com – Dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad, sekitar 20 ribu warga berselawat bersama kiai dan habaib untuk kejayaan NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia) di Lapangan Kecamatan Guluk-Guluk, Sumenep, Madura, Jawa Timur, Jumat malam, 16 November 2018.
Acara yang berlangsung sejak pukul 19.30 hingga 24.00 WIB. ini terselenggara berkat kerja sama antara kelompok pemuda dengan aparat pemerintahan desa di lingkungan Kecamatan Guluk-Guluk. Acara berlangsung hidmad sejak awal hingga akhir.
Selain masyarakat umum, acara ini juga dihadiri sejumlah tokoh. Di antaranya salah seorang Pengasuh Pondok Pesantren Annuqayah, KH. Abdul Muqsith Idris; Pengasuh Pondok Pesantren Al-Is’af Kalabaan, KH. Kholilullah; Bupati Sumenep, A. Busyro Karim; Kapolsek serta dan Danramil Guluk-Guluk; serta para habaib.
Dalam sambutannya, penanggung jawab acara sekaligus salah seorang pengasuh Pondok Pesantren Annuqayah, KH. Muhammad Shalahuddin menyampaikan, salah satu tujuan dari dilaksanakannya acara ini untuk mengukur kecintaan masyarakat Guluk-Guluk kepada para kiai dan habaib.
“Kehadiran ribuan massa ke Lapangan Kecamatan Guluk-Guluk ini, lapangan bersejarah di mana berdiri monumen perjuangan Kiai Abdullah Sajjad yang gugur saat mempertahankan kemerdekaan RI, menunjukkan kecintaan mereka kepada para pendiri bangsa, kiai dan para habaib,” ungkapnya.
Sementara Bupati Sumenep dalam sambutannya menyampaikan tentang pentingnya menjaga keutuhan NKRI dengan mengenali kekhasan negara ini. “Persatuan dan kesatuan bangsa harus kita jaga bersama,” ujar orang nomor satu di lingkungan Pemkab Sumenep itu.
Untuk diketahui, inti acara dalam Peringatan Maulid Nabi Muhammad ini diisi dengan ceramah agama oleh Al Habid Abdul Qodir bin Zaid Ba’bud asal Kraksan, Probolinggo. Dalam ceramahnya beliau memaparkan, pentingnya bersyukur sebagai bangsa Indonesia yang memiliki corak keberislaman yang tak dijumpai di negara-negara lain.
Di samping itu, Habib Abdul Qadir juga memperingatkan bahaya kebodohan. “Kebodohan merupakan salah satu lubang yang bisa memerosokkan umat ke dalam maksiat,” pungkasnya. (FATHOL ALIF/SOE/VEM)