SAMPANG, koranmadura.com – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur, memprediksi awal musim hujan di Sampang akan terjadi pada minggu kedua bulan November 2018. Pihaknya mengimbau masyarakat agar waspada, sebab hujan akan disertai dengan angin kencang.
Namun demikian, sejauh ini pihaknya belum menerima surat resmi dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Jawa Timur. “Musim hujan diprediksi masih nanti pada minggu kedua bulan ini dan sementara hujannya belum merata. Dan hanya saja surat dari BMKG belum menerima, kami masih koordinasi dulu. Padahal di wilayah Jawa Timur lainnya ada yang sudah hujan deras bahkan ada yang banjir,” tuturnya, Rabu, 7 November 2018.
Disinggung peningkatan suhu panas saat malam hari di wilayah perkotaan, Anang mengaku belum bisa memberikan penjelasan. Pihaknya mengaku, akan berkoordinasi dengan BMKG Jatim terkait hal tersebut. Selain itu, pihaknya belum bisa memastikan fenomena tersebut merupakan faktor dari efek rumah kaca, pemanasan global, transisi peralihan musim kemarau ke musim hujan atau faktor lainnya.
“Kalau soal itu saya belum berani komentar. Kami carikan informasi dulu secara teorinya. Tapi yang jelas dalam peralihan musim kemarau ke hujan nanti akan disertai dengan angin yang kencang,” terangnya.
Disisi lain, Anang juga menyatakan, bahwa di wilayahnya sudah melewati musim kekeringan kritis. “Kami sudah hentikan droping air bersih ke sejumlah daerah per 1 November kemarin terakhir,” pungkasnya.
Sementara salah seorang warga Desa Muktesareh, Kecamatan Kedungdung, Sampang, Dimas Fariq menuturkan, jika di rumahnya saat ini telah turun hujan.
“Sekarang hujan deras di Kecamatan Kedungdung, dan sebelumnya di Kecamatan Robatal, Karang penang, dan Banyuates. Barusan juga di Kecamatan Torjun juga turun hujan,” tuturnya. (MUHLIS/ROS/DIK)