SUMENEP, koranmadura.com – Jembatan yang menghubungkan sejumlah desa di Kecamatan Batuputih dengan Kecamatan Manding dan sebaliknya, tepatnya di Desa Manding Daya, ambruk beberapa waktu lalu, 12 Desember 2018.
Jembatan tersebut sebelumnya tidak bisa dilalui kendaraan. Namun saat ini sudah bisa dilalui karena telah dibangun jembatan yang sifatnya sementara menggunakan batu putih yang biasa dipakai untuk dinding bangunan.
Sementara untuk pembangunan jembatan itu sendiri yang sifatnya permanen, menurut Plt. Kepala Dinas PU Bina Marga Sumenep, Madura, Jawa Timur, Mohammad Jakfar, kemungkinan masih akan dilaksanakan pada tahun 2020.
“Untuk jangka panjangnya, harapan kami jembatan sementara ini bisa bertahan sampai satu tahun. Karena APBD 2019 sudah disahkan. Kami akan anggarkan di APBD 2020,” katanya, usai meninjau langsung kondisi jembatan sementara di lokasi, Kamis, 13 Desember 2018.
Jembatan yang akan dibangun 2020 itu direncanakan lebih dari jembatan yang ambruk tersebut. Baik dagi segi panjang maupun labarnya. Jika jembatan sebelumnya hanya memiliki panjang 10 meter dan lebar 5,5 meter, maka jembatan yang akan dibangun nanti direncanakan memiliki panjang 12 meter dan lebar 6 meter.
BACA:
- Setelah Dilewati Truk, Jembatan Antar Kecamatan di Desa Manding Daya ini Ambruk
- Jembatan di Desa Manding Daya Ambruk, Ini Kata BPBD Sumenep
Jakfar berharap, selama satu tahun ke depan atau sampai jembatan yang baru dibangun tidak terjadi hal-hal tak diinginkan pada jembatan sementara itu. Sehingga akses masyarakat tetap lancar.
“Kami berharap, jembatan yang sifatnya sementara ini bisa bertahan selama satu tahun ke depan. Untuk memastikan kondisinya tetap aman dan bisa dilalui warga, kami akan terus melakukan pengecekan,” tambahnya. (FATHOL ALIF/DIK)