SUMENEP, koranmadura.com – Pemerintah Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, tahun 2018 menganggarkan sebesar Rp 7,8 miliar untuk pembangunan drainase di wilayah utara kota. Pembangunan itu dilakukan sebagai langkah antisipasi terjadinya bencana banjir.
Saat hujan deras, sejumlah ruas jalan di kabupaten berjuluk kota keris ini tenjadi banyak genangan air. Namun demikian, anggaran miliaran rupiah itu hanya mampu mengurangi debit air sekitar 25 persen menuju kali marengan.
“Ke Kali Marengan debitnya masih 25 persen kami kurangi, sementara yang lain belum kita benahi anggaran besar dengan cara bertahap belum tersentuh perbaikan terutama di daerah barat,” kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat Kawasan Permukiman (PU PRKP) dan Cipta Karya Sumenep, Bambang Iriyanto.
Saat ini, kata Bambang, pekerjaan fisik drainase di wilayah utara kota hampir selesai. Aliran air di wilayah pantura nantinya akan dialirkan ke Kali Patrean yang sebelumnya semua aliran air bertumpu ke Kali Marengan.
Sementara di wilayah Kota Sumenep akan dilakukan perbaikan tahun depan. Anggarannya telah dialokasikan di APBD 2019 sekitar Rp 4,5 miliar. Sebagian drainase seperti di dekat makam pahlawan sudah mulai diperbaiki. Nantinya air di wilayah barat kota akan disalurkan ke Kali Anjuk.
“Revitalisasi ini kami akan lakukan secara bertahap. Karena kalau dilakukan sekaligus membutuhkan anggaran yang cukup besar,” ungkapnya.
Sementara anggaran yang dipotong di APBD tingkat II setiap tahun terbatas. Untuk mempercepat pembangunan itu harus mencari formulasi baru, termasuk mengajukan anggaran ke Pemerintah pusat. “Kami sudah ke Kementerian, tujuannya agar pembangunan ini cepat selesai,” tegasnya.
Pihaknya kedepan akan terus berupaya mencari solusi, sehingga persoalan genangan air tidak menjadi banjir. (JUNAIDI/ROS/DIK)