JAKARTA, koranmadura.com – Seorang bayi perempuan di Republik Demokratik Kongo yang masih berusia enam hari didiagnosis terinfeksi ebola, yaitu suatu infeksi mematikan yang disebabkan oleh virus ebola.
Dikutip dari BBC, bayi yang dinamakan Benedicte ini menunjukkan gejala hanya beberapa hari setelah dia dilahirkan. Biasanya gejala ebola meliputi demam berat, muntah, diare, dan perdarahan.
“Ayahnya, Thomas, sangat emosional… dia adalah bayi pertamanya,” kata juru bicara Departemen Kesehatan Kongo.
Benedicte lahir pada 31 Oktober 2018 dan dirawat Ebola Treatment Center di Beni. Ia adalah pasien termuda yang dirawat oleh dokter dan sukarelawan di sana.
Selama wabah ini, ada sekitar 27 kasus ebola yang menyerang anak-anak di bawah satu tahun, dan 21 di antaranya telah meninggal dunia. Namun kisah Benedicte disebut-sebut suatu ‘keajaiban’ karena dapat bertahan hidup hingga saat ini.
Di negera Kongo, wabah ebola menjadi wabah terbesar kedua dalam sejarah. Angka terbaru menunjukkan ada 515 kasus dan 303 kematian.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memberikan hampir 45 ribu orang vaksin ebola. Namun upaya menahan virus tersebut terhambat karena adanya konflik di kawasan hingga lebih dari satu juta orang mengungsi dari rumah mereka.
Selain wabah ebola, pemerintah Republik Demokratik Kongo juga mencoba menangani wabah polio, kolera, serta malaria. (DETIK.com/ROS/VEM)