PAMEKASAN, koranmadura.com- Dana Alokasi Khusus (DAK) pembangunan fisik Dinas Pendidikan (Disdik) Pamekasan, Madura, Jawa Timur tidak merata. Pasalnya banyak sekolah dasar (SD) di pelosok-pelosok tak kebagian jatah tersebut.
Kepala Disdik setempat Moch Tarsun melalui Kabid Pendidikan Dasar Pamekasan, Madura, Jawa Timur Rusdiadi mengatakan bahwa penerima DAK pembangunan fisik untuk SD di Pamekasan berjumlah 76 SD dari total sebanyak 464.
“76 SD itu seluruhnya berada di wilayah perkotaan,” jelas Rusdiadi, Kamis, 6 Desember 2018.
Sementara SD yang berada di pinggiran kota ataupun pelosok desa, kata Rusdi, sampai saat ini belum tercatat sebagai penerima bantuan pembangunan ruang kelas tersebut.
“Jadi, kami itu tidak punya kewenangan untuk menentukan sekolah mana yang berhak menerima DAK, sebab penentu kebijakan itu murni kewenangan pemerintah pusat,” imbuhnya.
Untuk mendapatkan DAK tersebut, lanjut Rusdi, sekolah diwajibkan terus mengupdate data ke sistem dapodik. Kadang, kata Rusdi hal ini diabaikan oleh sekolah-sekolah, utamanya sekolah yang berada di pelosok desa.
“Kami sudah sering mengingatkan kepada sekolah untuk update data minimal 6 bulan sekali. Jadi tergantung kesiapan sekolah untuk memperoleh DAK itu,” ujarnya.
Diketahui, Pemerintah pusat mengucurkan dana hingga Rp 25 miliar untuk pembangunan fisik pendidikan melalui Dana Alokasi Khusus (DAK). Dari total anggaran itu, Sekolah Dasar (SD) menerima porsi lebih besar, yakni Rp13,2 miliar. (SUDUR/SOE)