SUMENEP, koranmadura.com – Usai menggelar aksi demonstrasi di depan Gedung DPRD Sumenep, Madura, Jawa Timur, dan tak ada yang menemui, sejumlah mahasiswa yang tegabung dalam Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) melanjutkan aksinya ke Kantor Bupati setempat, Kamis, 20 Desember 2018.
Baca: Sampaikan Hal Ini, Mahasiswa Demo Kantor DPRD Sumenep
Di lokasi kedua ini, mahasiswa kembali berorasi menyampaikan aspirasinya terkait proses renovasi Pasar Lenteng. Massa aksi minta Bupati Sumenep, A. Busyro Karim, untuk menemui dan merespons aspirasi mereka.
Beberapa saat kemudian, mahasiswa mencoba menerobos barisan polisi yang berjaga di depan pintu masuk Kantor Bupati. Mereka mencoba masuk. Sehingga aksi saling dorong antara mahasiswa dengan kepolisian tak dapat terelakkan.
Melihat situasi yang sudah mulai kurang kondusif, pihak kepolisian kemudian mengambil tindakan. Massa aksi diangkut menggunakan beberapa mobil polisi menuju Mapolres Sumenep untuk diberi penjelasan.
“Mahasiswa dibawa ke Mapolres itu untuk diberi penjelasan, bahwa sesuai aturan, sebelum melakukan aksi, mereka harus melayangkan surat pemberitahuan dulu H-3,” kata Kasubbag Humas Polres Sumenep, AKP Mohammad Heri.
Menurut dia, mahasiswa yang melakukan aksi kali ini belum mengantongi STTP (surat tanda terima pemberitahuan) dari Polres Sumenep. Karena surat pemberitahuannya baru masuk kemarin sore, 19 Desember 2018.
“Kalau pemberitahuannya tiga hari sebelum aksi, kan, enak. Sehingga setiap instansi yang menjadi tujuan aksi, bisa kami berikan tembusan agar mereka (pihak yang dituju) juga siap. Tapi mahasiswa itu sudah dipulangkan setelah diberi pengarahan,” pungkasnya.
Koordinator aksi mahasiswa, Maskiyatun mengaku kecewa dengan tindakan aparat kepolisian. Menurutnya, secara tidak langsung polisi telah membungkam mahasiawa. Sehingga aspirasi yang dibawa tidak tersampaikan.
“Mengenai surat menyurat itu (surat pemberitahuan), sebetulnya kami sudah paham. Karena kami sudah beberapa kali melakukan aksi. Tapi ini persoalannya beda. Bagi kami ini mendesak karena sudah akhir tahun. Jadi memang benar, surat pemberitahuan aksi baru disampaikan kemarin,” ujarnya. (FATHOL ALIF/ROS/VEM)