SAMPANG, koranmadura.com – Selama kurun waktu 2018, kasus penderita Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur mengalami kenaikan.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat, jumlah penderita DBD tahun ini mencapai 170 kasus. Naik menjadi 15 kasus dari tahun sebelumnya yang berjumlah 155 kasus. Data ini memang cenderung menurun jika dibandingkan pada 2016 lalu yang mencapai 663 kasus.
Menurut Plt Kepala Dinkes Asrul Sani, kasus tersebut tersebar di 25 kecamatan di Sampang. Namun, diakuinya, daerah endemis ada di empat Kecamatan yaitu Kecamatan Pangarengan, Sampang, Jrengik dan Camplong.
“Empat kecamatan itu yang banyak terdeteksi kasus DBD. Makanya di wilayah itu kami fokus menyebar informasi melalui Posyandu, Puskesmas. Dan di pedesaan kami libatkan anak-anak sekolah,” kata Asrul Sani saat dikonfirmasi koranmadura.com.
Sani menambahkan bahwa kasus DBD ini diprediksi bertambah pada tahun depan. “Kami prediksikan kasus DBD masih akan bertambah karena pada penghujan sekarang perkembangbiakan nyamuk begitu pesat. Peningkatan kasus diprediksi pada Januari-Februari 2019 mendatang,” jelasnya.
Oleh karena itu, Asrul mengimbau kepada warga untuk waspada dan tidak membiarkan nyamuk bersarang enak di tempatnya. Karena pesatnya perkembangbiakan nyamuk tidak lepas dari genangan air di tempat-tempat bekas dan sejumlah wadah air terbuka.
“Upaya penurunan dan pencegahan kasus DBD, kami sudah lakukan dengan sosialisasi kepada masyarakat baik melalui media massa dan elektronik mengenai 3M (menguras, menutup dan mengubur, red). Upaya itu sebagai penghambatan perkembang biakan nyamuk dengan pemutusan mata rantai,” terangnya. (SOE/DIK)