SUMENEP, koranmadura.com – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, mengakui bahwa pengelolaan sampah plastik masih sangat minim. Sebenarnya dari mana datangnya sampah-sampah plastik itu?
Kepala Bidang Pengelolaan Sampah dan Limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun) DLH Sumenep, Agus Salam mengungkapkan, beberapa sumber sampah yang ada di kabupaten paling timur Pulau Madura. Salah satunya ialah ritel dan pasar.
“Mengenai sumber-sumber sampah plastik, biasnya datang dari pasar, rumah tangga dan ritel-ritel yang ada. Karena sampai saat ini, masyarakat ketika belanja, baik di pasar maupun ritel, masih pakai kantong plastik,” ungkapnya, Selasa, 4 Desember 2018.
Untuk mengurai persoalan sampah plastik yang selama ini penanganannya masih minim, menurut dia pihaknya akan membuat regulasi baru terkait penanganan sampah, khususnya sampah plastik
Ragulasi baru yang dimaksud berupa Peraturan Bupati (Perbup) terhadap pengurangan sampah plastik khususnya di tempat-tempat yang menjadi sumber sampah plastik.
Tak hanya itu, DLH berencana mencoba memberlakukan program eco office di masing-masing organisasi perangkat daerah (OPD) di lingkungan Pemkab Sumenep. Dari program ini diharapkan ke depan sampah plastik berkurang.
“Dengan program ini diharapkan jika ada rapat atau tamu di masing-masing OPD tidak lagi menggunakan air kemasan. Kami akan menyediakan wadah khusus yang permanen. Sehingga dengan demikian sampah plastik bisa kita kurangi,” pungkasnya. (FATHOL ALIF/ROS/DIK)