SUMENEP, koranmadura.com – Sejumlah kader NU perwakilan dari MWC NU di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, dibekali kemampuan memetakan wilayah rawan bencana, sekaligus cara penanggulangannya.
Pembekalan itu diformat dengan kegiatan Seminar dan Lokakarya yang diadakan oleh Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim NU Sumenep, Rabu, 12 Desember 2018.
Dalam kegiatan yang bertempat di Kantor PC NU Sumenep itu, penyelenggara menghadirkan pembicara dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Dinas Sosial (Dinsos) setempat.
Ketua Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim NU Sumenep, Sukri mengungkapkan, dengan diadakannya kegiatan semacam ini, para kader NU di kabupaten paling timur Pulau Madura dapat mengetahui peta rawan bencana di daerahnya.
Dengan demikian, sambungnya, mereka bisa menyampaikan kepada masyarakat, khususnya yang tinggal di daerah-daerah rawan bencana agar meningkatkan kewaspadaannya dan dapat mengantisipasi sejak dini jika sewaktu-waktu terjadi bencana alam, seperti gempa bumi, angin puting beliung, atau longsor.
Sukri juga berharap, pasca kegiatan tersebut pihaknya bisa memiliki peta daerah rawan bencana di Sumenep yang valid. Sehingga hal itu bisa memudahkan para relawan NU untuk terjun ke lapangan, jika sewaktu-waktu terjadi bencana.
“Ke depan, relawan dari NU harus lebih tanggap bencana. Kami dari LPBPI NU Sumenep juga akan mengirimkan relawan jika sewaktu-waktu terjadi bencana,” ujarnya. (FATHOL ALIF/SOE/DIK)