SAMPANG, koranmadura.com – Kasus penderita Demam Berdarah Dengue (DBD) dalam kurun waktu 2018 di wilayah Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur terus mengalami kenaikan. Bahkan diprediksi akan tetap berlangsung hingga Februari tahun depan.
Plt Kepala Dinkes Kabupaten setempat Asrul Sani menyebutkan, jumlah penderita DBD pada 2018 mencapai 170 kasus dan lebih banyak dari tahun sebelumnya yang berjumlah 155 kasus. Sedangkan pada 2016 lalu, kasus DBD di wilayahnya mencapai hingga 663 kasus.
Menurutnya, peningkatan kasus DBD di wilayahnya tidak lepas dari pesatnya perkembangbiakan nyamuk demam berdarah pada musim hujan.
“Kami prediksikan kasus DBD masih akan bertambah karena pada penghujan sekarang perkembangbiakan nyamuk begitu pesat. Peningkatan kasus diprediksi berlangsung sampai Januari-Februari 2019 mendatang,” ucapnya.
Lanjut Asrul Sani menjelaskan, pesatnya perkembangbiakan nyamuk tidak lepas dari genangan air di tempat-tempat bekas dan sejumlah wadah air terbuka. Oleh karenanya, masyarakat diimbau untuk menerapkan 3M yakni menguras, menutup dan mengubur.
“Upaya penurunan dan pencegahan kasus DBD, kami sudah lakukan dengan sosialisasi kepada masyarakat, baik melalui media massa maupun elektronik mengenai 3M. Upaya itu sebagai penghambatan perkembangbiakan nyamuk dengan pemutusan mata rantai,” akunya.
Sementara kata Asrul, untuk daerah endemis di wilayahnya berada di 25 Desa di empat Kecamatan. Diantaranya Kecamatan Pangarengan, Sampang, Jrengik dan Camplong.
“Empat kecamatan itu yang banyak terdeteksi kasus DBD. Makanya di wilayah itu kami fokus menyebar informasi melalui Posyandu, Puskesmas. Dan di pedesaan kami libatkan anak-anak sekolah,” pungkasnya. (MUHLIS/SOE/DIK)