PAMEKASAN, koranmadura.com – Mahasiswa IAIN Madura, Jawa Timur, memberikan alasan menolak kedatangan Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Muchammad Romahurmuziy, masuk kampus yang baru berubah nama dari STAIN Pemekasan menjadi IAIN Madura.
Kedatangan Gus Romy untuk menghadiri undangan kegiatan Pembinaan dan Pemantapan 4 Pilar Kebangsaan bagi ASN Kemenag Wilayah Madura, di Auditorium IAIN Madura, Jl Raya Panglegur Pamekasan, di acara ini Gus Romy sebagai narasumber dari Komisi IX DPR RI/MPR RI.
Mahasiswa mencurigai kedatangan Gus Romy ke kampus pimpinan Mohammad Kosim itu tidak hanya sekedar untuk mengisi acara, tetapi ada indikasi kampanye terselubung.
“Kami mencurigai ada indikasi kampaye terselubung, karena berdasarkan konfirmasi kepada pihak kampus bahwa dalam surat peminjaman aula itu tidak dicantumkan nama pemateri, pihak kampus kaget ketika tahu nama pematerinya Ketum PPP,” kata Korlap aksi Adi Karduluk, usai melakukan aksi penolakan Gus Romy ke kampus IAIN Madura, Minggu, 16 Desember 2018.
Adi dan mahasiswa lainnya yang ikut aksi penolakan Gus Romy, tidak menginginkan kejadian tahun 2014 silam terulang kembali di IAIN Madura (dulu STAIN Pamekasan). Waktu itu, kata dia, ada politisi masuk kampus yang menyampaikan kondisi politik, bukan materi yang seharusnya disampaikan kepada peserta.
“Kami melarang karena sesuai peraturan bahwa politisi dan kegiatan kampanye dilarang masuk kampus, kami hanya ingin menjaga marwah kampus sebagai wadah mencetak intelektual itu tidak tercederai,” pungkasnya.
Karena terjadi aksi penolakan, acara Kemenag di Auditorium IAIN Madura dibatalkan. Pihak pelaksana kegiatan memindahkan acara ke MAN 2 Pamekasan.
Usai mengisi acara ini, Romy langsung menuju Hotel Front One di Jalan Jokotole Pamekasan, untuk menghadiri acara konsolidasi PPP, dilanjutkan kunjungan ke Pondok Pesantren Darul Ulum Banyuanyar, Desa Potoan Daya, Kecamatan Palenggan.(RIDWAN/ROS/VEM)