SAMPANG, koranmadura.com – Pembacokan yang menimpa salah satu seorang calon legislatif (Caleg) pada Pemilu 2019 mendatang Moh Huzaini mendapat perhatian dari Pengurus Cabang Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (PC ISNU) Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur. ISNU berharap, pembacokan ini tidak bermuatan politik.
“Pembacokan yang menimpa Moh Huzaini, salah satu Caleg parpol Berkarya asal Desa Asem Rajeh, Kecamatan Jrengik, mudah-mudahan bukan karena dilatar belakangi isu politik. Tapi sebaliknya, apabila pembacokan tersebut karena ada unsur politik, tentunya menjadi keprihatinan yang mendalam karena dapat mencederai nilai-nilai politik yang jujur, adil dan fair,” kata Sekretaris PC ISNU Kabupaten Sampang Tajul Mafachir kepada koranmadura.com, Sabtu, 22 Desember 2018.
Baca: Ternyata Caleg Korban Pembacokan di Sampang Sempat Berduel dengan Pelaku
Menurut Tajul, suhu politik di Kabupaaten Sampang, saat ini menjadi perhatian publik hingga ke tingkat nasional. Pasalnya, aroma panas Pilkada Sampang memunculkan beberapa peristiwa. Salah satunya adalah penembakan terhadap Subaidi.
Pihaknya berharap peristiwa pembacokan tersebut menjadi atensi khusus kepolisian agar menyelidiki dan menindaknya secara profesional.
“Sekali lagi, semoga peristiwa itu bukan dilatarbelakangi soal politik. Dan kami berharap polisi bertindak secara profesional,” pungkasnya.
Untuk diketahui, Moh Huzaini merupakan salah satu caleg nomor urut 4 Dapil II dari parpol Berkarya, yang pada Kamis, 20 Desember kemarin malam dibacok oleh seorang pemuda berinisial P (25), warga Dusun Saesah, Desa Asem Rajeh, Kecamatan Jrengik, Kabupaten Sampang.
Korban saat itu hendak membeli bakso dengan jalan kaki di sekitar rumahnya, namun tak disangka, tiba-tiba korban diseruduk oleh sepeda motor pelaku dan membacoknya dengan celurit.
Beruntung korban mampu menghindar dan menangkisnya. Sehingga luka yang menimpanya tidak parah. Korban hanya menderita luka sobek pada ibu jari bagian kiri dan luka memar pada bagian tangan kanan dan kaki bagian kanan. Sedangkan pelaku saat ini sudah diamankan polisi. (MUHLIS/SOE/DIK)