SUMENEP, koranmadura.com – Pemerintah Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, tak akan memberi rekomendasi pembangunan hotel melati di kabupaten berlambang kuda terbang ini. Hal itu diungkapkan kepala Dinas Pariwisata Kebudayaan Pemuda dan Olahraga (Disparbudpora) setempat, Sofiyanto, Senin, 24 Desember 2018.
Baca: Hasil Evaluasi Visit Years 2018, Disparbudpora Sebut Sumenep Butuh Hotel Berbintang
Menurutnya, ke depan, Sumenep perlu ada hotel tambahan, namun kelasnya bukan lagi hotel melati. Pihanya hanya akan merekomendasikan investor yang hendak membangun hotel berbintang. “Kalau bintang tiga ke atas akan direkomendasi,” kata Sofi.
Langkah itu diambil berdasarkan hasil evaluasi terhadap pelaksanaan Visit Years (tahun kunjungan wisata) 2018. “Kalau berdasarkan evaluasi tahun kunjungan wisata 2018, ke depan memang perlu menamabah hotel,” ungkapnya, menegaskan.
Meski yang akan diberi rekomendasi hanya pembangunan hotel berbintang, Sofi memastikan, hal itu tidak akan mematikan bisnis hotel melati yang telah ada saat ini. Namun demikian, jika pembangunan hotel melati dibiarkan menjamur, perkembangan ekonomi di Sumenep diklaimnya akan stagnan.
Sofi mengungkapkan, saat ini sudah ada investor yang bersedia membangun hotel berbintang di Sumenep. Namun dia belum mengungkap lebih detil mengenai hal itu. “Nanti kita lihat saja tahun 2019,” ungkapnya.
Sekadar diketahui, target kunjungan wisatawan lokal yang mencapai 1,2 juta lebih sudah tercapai. Sementara wisatawan manca negara hanya tercapai sekitar 70 persen dari yang ditargetkan 5 ribu orang. (FATHOL ALIF/ROS/VEM)