BLITAR, koranmadura.com – Ada yang unik dalam jajaran pegawai di Dinas Pertanian Kabupaten Blitar, Jawa Timur. Tak lain dan tak bukan karena ada pegawai bernama tidak lazim, yaitu Waspada. Begini asal-usulnya.
Menurut penuturan Waspada, pemberian nama unik ini didasarkan pada situasi yang terjadi saat dia dilahirkan pada tanggal 15 Februari 1967, yaitu pascaperistiwa G30S/PKI yang terjadi di tahun 1965.
Meski telah berlalu selama dua tahun, nyatanya situasi kala itu masih dirasa belum kondusif oleh orang tua pria yang lebih akrab dipanggil Dodo ini.
“Katanya tahun itu orang-orang masih saling curiga satu sama lainnya. Jangankan berteman, bersaudara saja juga bisa musuhan gara-gara ada PKI itu,” cerita Dodo saat berbincang dengan detikcom, Rabu, 5 Desember 2018.
Nama Waspada pun diberikan agar dia tumbuh menjadi anak yang selalu berhati-hati dalam bertindak dan bergaul. “Makanya sebagai pengeling-eling (pengingat), orang tua kasih nama Waspada. Agar saya selalu waspada, berhati-hati setiap tindak tanduk biar tidak tersangkut PKI. Katanya begitu,” lanjut warga Kecamatan Kesamben, Kabupaten Blitar ini.
Kendati lain dari yang lain, Dodo justru bersyukur karena diberi nama seperti ini. Sebab dengan menempelkan nama ini di dadanya, banyak orang yang penasaran kepadanya. Pria yang pendiam ini jadi punya banyak teman.
“Saya ini dasarnya pendiam. Tapi kalau pakai name tag ini, jadi punya teman ngobrol, terutama wanita. Karena mereka mesti penasaran, apa bener nama saya Waspada. Ini juga yang bikin saya akhirnya ketemu jodoh,” ungkapnya tersipu. (DETIK.com/ROS/DIK)