SUMENEP, koranmadura.com – Tahun 2019 baru berjalan tak sampai 17 hari. Namun jumlah penderita penyakit Demam Berdarah Dengue atau DBD di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, sudah sebanyak 16 orang.
“Kalau kita bagi rata, bisa dikatakan tiap hari ada masyarakat yang terjangkit DBD. Tapi alhamdulillah tidak sampai ada yang meninggal,” kata Kabid Pencegahan, Pemberantasan, Pengendalian Penyakit Masalah Kesehatan Masyarakat Dinkes Sumenep, Kusumawati, Kamis, 17 Januari 2019.
Perempuan yang akrab disapa Bu Kus ini mengungkapkan, dari jumlah tersebut paling banyak penderitanya ada di wilayah Kecamatan Kota Sumenep. Khususnya di Desa Pandian dan Pamolokan. Bukan tahun ini saja, 2018 lalu juga begitu.
Sebagai upaya meminimalisir penderita DBD tahun ini, pihaknya menghimbau masyarakat ikut andil. Sebab tanpa adanya peran serta dari masyarakat, penyakit DBD akan sulit untuk ditekan. Menurutnya masyarakat harus melakukan PSN (pemberantasan sarang nyamuk) minimal satu minggu sekali.
“Kegiatan PSN ini sangat efektif untuk menekan kasus demam berdarah. Kegiatan itu mempunyai daya ungkit yang luar biasa untuk penurunan kasus demam berdarah di Kabupaten Sumenep,” tambahnya.
Sementara upaya dari Dinkes untuk menekan kasus DBD, menurut dia dengan melakukan gerak cepat ketika ada laporan dari Puskesmas bahwa di daerah tertentu ada kasus demam berdarah untuk melakukan fogging atau penyemprotan dengan radius 100 meter dari tempat penderita. (FATHOL ALIF/SOE/DIK)