PAMEKASAN, koranmadura.com – Rencana pembangunan ekowisata mangrove yang dicanangkan sejak 2 tahun lalu, kini akan menjadi fokus pengembangan destinasi wisata baru di Pamekasan.
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparibud) Pamekasan, mengklaim pembangunan tempat wisata pantai Talang Siring dan Jumiang sudah cukup. Berikutnya akan digarap hutan bakau di pesisir pantai Desa Lembung, Kecamatan Galis untuk dijadikan ekowisata mangrove.
Kepala Disparibud Pamekasan, Achmad Sjaifuddin mengatakan, pihaknya tengah menyusun kelengkapan dokumen pembangunan lokasi tersebut. Diantaranya, dokumen berupa upaya pengelolaan lingkungan hidup dan upaya pemantauan lingkungan hidup (UKL/UPL), surat pernyataan pengelolaan lingkungan hidup (SPPL), analisis mengenai dampak lingkungan (amdal), dan detail engineering design (DED).
“Ke depan fokus pengembangan wisata pada pembangunan ekowisata di Galis. Kami akan secepatnya menyelesaikan kelengkapan dokumennya biar segera dimulai pembangunannya,” kata Sjaifuddin, Senin, 28 Januari 2019.
Lanjut mantan Kadis PU Pengairan ini, pihaknya mengaku sudah berkoordinasi dengan pihak pengelola yang selama ini merawat hutan bakau tersebut dan setuju untuk dikembangkan menjadi destinasi wisata baru.
“Nanti pengunjung bisa berkeliling di kebun mangrove itu, karena akan dibuat trek untuk pejalan kaki, dan juga di sana nanti ada sewa perahu, untuk masuk jauh ke dalam hutan itu,” katanya. (ALI SYAHRONI/SOE/DIK)