PAMEKASAN, koranmadura.com – Dalam tiga tahun terakhir, terjadi puluhan kasus bayi meninggal dunia saat proses persalinan. Bahkan, angka kematian bayi saat persalinan di tahun 2018 lalu lebih banyak dibandingkan tahun sebelumnya.
Hal itu disampaikan Kasi Kesehatan Keluarga dan Gizi Masyarakat Dinas Kesehatan Pamekasan, Bambang Budiyono. Menurutnya, angka kematian bayi di 2016 sebanyak 72 dan 52 kasus di 2017. Sementara, angka kematian ibu dalam proses persalinan dalam kategori rendah.
“Di 2016 angka kematian ibu sebanyak 16 kasus dan 8 kasus di 2017. Kalau angka kematian ibu dan bayi 2018 belum diketahui totalnya, karena masih proses perekapan data. Tapi, seperti sebelih banyak dari tahun sebelumnya,” kata Bambang Budiyono.
Dijelaskan, banyak faktor tingginya kasus bayi meninggal itu, namun kebanyakan disebabkan keterlambatan penanganan saat proses persalinan. Pendarahan dan eklamsi atau keracunan kehamilan juga menjadi penyebab banyaknya kematian bayi.
“Masih banyak ibu hamil yang enggan memeriksakan kehamilannya selama mengandung. Tiba-tiba datang ke layanan kesehatan mau melahirkan. Makanya, perlu kesadaran ibu untuk mengetahui perkembangan janin, agar kematian ibu dan bayi bisa dicegah,” katanya. (ALI SYAHRONI/ROS/VEM)