SUMENEP, koranmadura.com – Animo masyarakat terhadap penerbangan komersil di Bandara Trunojoyo Sumenep, Madura, Jawa Timur, selama ini tampaknya hanya “berkembang biak dalam asbak”. Bahkan dalam beberapa bulan terakhir cenderung melorot.
Kepala Unit Penyelenggara Bandara Kelas III Trunojoyo Sumenep, Indra Triyantono, menjelaskan, jumlah penumpang pesawat dari Bandara Trunojoyo tujuan Juanda, Sidoarjo, atau sebaliknya mengalami penurunan pasca insiden jatuhnya pesawat Lion Air beberapa waktu lalu.
“Kalau saya perhatikan, semenjak ada kejadian pesawat Lion Air jatuh beberapa bulan lalu, jumlah penumpang habis. Turun drastis. Kondisi seperti itu terjadi di seluruh Indonesia. Mungkin masyarakat takut,” ujarnya, Jumat, 11 Januari 2019.
Akibat melorotnya animo masyarakat itu, menurut dia mulai awal tahun ini jadwal penerbangan di Bandara Trunojoyo dikurangi. Jika sebelumnya setiap hari, kini menjadi empat kali dalam seminggu, yaitu tiap hari Senin, Rabu, Jumat dan Minggu.
“Kondisi seperti ini tidak hanya terjadi di Bandara Trunojoyo. Tapi juga di sejumlah bandara di Indonesia, sekitar 20-an bandara. Mungkin mereka (Wings Air) masih meninjau kembali rute dan jadwal penerbangannya,” tambah dia.
Meski begitu, sambung Indra, jika suatu saat animo masyarakat Sumenep terhadap jasa transportasi udara mengalami peningkatan, bukan tidak mungkin jadwal penerbangan rute Sumenep-Surabaya akan kembali tiap hari, seperti semula.
“Seperti halnya orang jualan, kalau pembelinya banyak pasti yang dijual akan semakin banyak. Tapi kalau tidak ada yang beli, bisa tutup warungnya. Nah, itu yang harus kita pikirkan, bagaimana caranya agar bisa meningkatkan jumlah penumpang ke depan,” pungkasnya. (FATHOL ALIF/ROS/DIK)